Saturday 7 April 2018

Surat Kecil Untuk Sahabat


Inilah kisah manis pahitnya hidup dan persahabatan

Yup hari ini tiba tiba saya kangen makan sambal lalap, karena kangen dengan seorang sahabat yaitu Nci. Ada jutaan cerita di setiap suapan yg pernah makan disana. Saya datang secara sendirian di suatu sore setelah hujan.

Hujan yang turun dan menggenang, kemudian membawa larut banyak kenangan, terutama bersama seorang sahabat tercinta Nci. Bagaimana mendeskripsikan seorang Nci??.

Saya menemukan nci di sebuah bangku di mata kuliah rekayasa lalu lintas, saat itu kita belum berteman baik, Nci menjadi teman saya yang duduk di paling depan, berharap bisa lebih mengerti dengan mata kuliah tersebut. Semester berikutnya pun di mata kuliah geometri jalan, nci kembali sekelas dg saya, kita mulai agak sedikit dekat. Hingga suatu ketika Nci menumpang menginap ke kosan saya lantaran air di kosannya mati. Kita pun jalan-jalan ke Farm House lembang, dimana tempat ini baru saja di buka.

Nci sering memuji hasil jepretan saya meskipun hanya kamera hp. Hingga akhirnya pun, kita berniat akan Kerja Praktek bersama. Saya dan Nci menjadi dekat.

Hingga masuk semester 6, saya dan Nci semakin dekat karena ada kesamaan sisi emosional, seperti kadang kita merasa tidak fair dengan perlakuan orang lain, kadang merasa diacuhkan, yup kita pun saling curhat ketika makan bersama, kita mengerjakan tugas kuliah yg sulitpun bersama. Ada momen yg paling berkesan bersama Nci, entah itulah yg membuat saya yakin bahwa Nci sahabat yg baik. Kala itu di dalam perkuliahan saya sangat merasa jatuh, sering di bicarakan org lain, keadaan yg tidak menyenangkan, berbagai masalahpun menimpa saya, Nci berada di sisi saya. Saat itu saya menangis bercerita pada nci, saya pun heran kenapa nci ikutan nangis juga. Disitu saya menemukan sisi emosional seorang sahabat. Sejauh itu saya belum pernah menemukan sahabat yg ikut terluka hatinya ketika kondisi saya seperti itu. Saya menemukan pembenaran atas kalimat bahwa seorang sahabat adalah org yang mau bersama kita disaat dalam keadaan suka dan duka. Tangis saya pun terhenti saat itu juga. Selama ini ketika saya sedih tak ada seorangpun berada disisi saya, yang ada hanya menghindar, namun berbeda dengan Nci, saya menemukan orang yang lembut hatinya.

Semenjak itu kita semakin dekat, kerja praktek bersama, dab aku membawanya ke Padang. Kita sering jalan-jalan, menemukan hidup baru, dan kami pub tak peduli atas kesedihan tentang perlakuan orang lain atau pun tentang perasaan ke org lain, yup kita menikmati hidup, mencari arti damai ke alam. Sampai akhirnya, saya pindah kos dan sekosan dengan Nci. Nci banyak sekali membantu saya dalam hidup ini. Terima kasih bukanlah sesuatu yang cukup yg dapat saya katakan untuk sahabat sebaik Nci. Do'a yang tulus dari dalam hati saya bahwa semoga kita di berikan kebahagiaan hidup, walaupun kita tak pernah lagi berdekatan.

Wasalam

No comments:

Post a Comment