Showing posts with label artikel. Show all posts
Showing posts with label artikel. Show all posts

Thursday 11 July 2019

Biaya Hidup Ketika Menjadi Mahasiswa di Bandung

Hello, kali ini aku bakal cerita tentang berapa sih biaya hidup yang di habiskan per bulannya ketika aku menjadi mahasiswa di Bandung. Perlu aku klarifikasi bahwa, hitungan yang aku keluarkan ini adalah di tahun 2013-2017. Sebenarnya biaya hidup tergantung dari cara kita hidup, dan sikap kita terhadap uang. Sebagai perantau dan penerima beasiswa bidik misi, kondisi kehidupanku saat kuliah ya tergolong sangat-sangat minim. Tapi tak masalah, toh kuliah sudah lulus ;).

Jadi aku setiap bulannya mendapat uang saku dari beasiswa 950.000, harusnya 1 juta, 50 ribunya lagi dipotong untuk kegiatan pengembangan diri para penerima beasiswa. Uang tersebut tidaklah cukup,  setiap bulannya aku masih selalu meminta tambahan sekitar 500 ribu hingga 1 juta kepada orang tua, ya memang harus berpandai-pandai mengelola uang.

Berikut adalah rincian pengeluaranku:
1. Sewa kamar kos  =  Rp. 500.000
Dengan harga segitu, lokasi kos berjarak sekitar 1,5 - 2 km dari lokasi kampus. Dan masuk gang yang sempit di daerah Cisitu Lama. Teman-teman yang mengunjungiku ke Bandung banyak mengeluh lantaran kondisi jalan depan kosku yang sangat sempit. Mau ga mau ya di tahanin aja. Dengan biaya segitu ukuran kamar 3 m x 2.5 m, kamar mandi bersama, tanpa internet, tapi biaya sudah termasuk listrik dan air.

2. Biaya Makan
Makanan memang salah satu kunci bertahan hidup wkwk. Dalam sehari aku dapat menghabiskan uang untuk makan Rp. 25.000 - Rp 30.000 perhari, dan itu kadang ada sarapan kadang tidak. Sebulan menghabiskan sebanyak Rp. 900.000.

3. Pulsa dan Internet
Karena tidak ada internet, aku harus mengisi kuota modem  pengeluaran perbulannya Rp. 50.000 - Rp 75.000.

4. Belanja Bulanan
- Sabun
- Deterjen
- Shampo
- Pembalut
- Snack
- Odol
Ya sehemat-hematnya Rp. 75.000 perbulan

5. Print dan Fotokopian
Kalau di rata-rata habis Rp. 50.000 perbulan

6. Transportasi
Karena lokasi gedung kuliah ku cukup jauh yaitu di Teknik Sipil, aku naik angkot setiap hari, walau di selingi jalan kaki juga. 
Rp. 100.000 - Rp 150.000

Total dari 6 biaya pokok di atas adalah Rp. 1.750.000.

Itu adalah biaya sekitar 4 tahun lalu sebelum tulisan ini di buat, perlu diingat faktor inflasi juga. Rata-rata inflasi pertahunnya 3 - 3.5%, ya kita ambil 3.5%.

Maka, biaya tersebut di tahun 2019 menjadi Rp. 1.750.000 x (1.0350)^4  = Rp. 2.000.000,- .

Semoga tulisan ini dapat menjadi gambaran buat kamu yang ingin kuliah di Bandung. FYI, gambaran di atas hidup udah hemat maksimum banget hehe.

Di tahun terakhir kuliah aku pindah ke kosan yang lebih lumayan baik dari sebelumnya yaitu dengan harga 800.000, syukurnya ada dapur bersama, yang sedikit mengurangi pengeluaranku di biaya makan karena bisa masak.

Sunday 7 July 2019

Ingin Punya Rumah

Akhir-akhir aku merasa kurang semangat gitu, karena rutinitas, dan hal-hal lain yang tidak sesuai rencana. Contohnya masalah gigi bungsu yang tumbuh mengganggu ini, membuat hari-hariku sedikit terganggu dan jadi repot untuk urus mengurus rujukan ke rumah sakit, dikarenakan aku pakai bpjs. Ya, kalau bukan dengan asuransi ini, biaya yang dikeluarkan akan sangat membengkak sekali, ya tak apa walau mesti antri berjam-jam. Ke 4 gigi bungsu ku disarankan di cabut, karena akan memberikan masalah. Hal-hal seperti ini membuatku agak sedikit lelah dikarenakan semuanya harus di hadapi sendirian tanpa keluarga. Bahkan aku tak bisa membayangkan jika operasi ke 4 gigi tersebut dan harus menginap, siapa yang akan menunggui di rumah sakit. Inilah salah satu yang membuatku harus mencari solusinya. 

Untuk menghilangkan stress karena si gigi, aku streaming di youtube. Tak sengaja aku menonton acara tentang gaya hidup minimalis dan rumah yang di desain se minimalis mungkin ya karena harga tanah sangat mahal. Aku kepikiran bisa ga ya setelah nikah aku punya rumah, tak apa kecilpun jadi, yang penting ada tempat berteduh dari panas dan hujan daripada harus ngontrak, tapi disisi lain mana mampu pasangan muda beli rumah kalau ga ngutang, tapi disisi lain takut riba juga. Hmmm aku jadi rajin menghitung akhir-akhir ini.

Simulasi pendanaan beli rumah:
1. Beli Cash ---> tapi ga punya cukup uang kalau pakai uang sendiri
2. Cari yang second, yang orangnya butuh cepat (ini agak untung-untungan, uangnya juga belum tentu cukup)
3. Ngontrak, ngumpulin uang baru beli tanah dan bangun ---> kelamaan, harga tanahnya nanti naik, dan uang kontrakannya sayang :( .
4. Kumpulin uang 3 tahun ini dan beli tanahnya aja dulu. ya ngumpulinnya berdua, jangan sendiri aja. Dan buat bangun, sisa uang dari beli tanah, atau minjam duit mertua mungkin wkwk, dan dicicil bayarnya (daripada nyicil ke bank, ye kan?).
5. KPR, ---> ngutang lama banget, lebih mahal dari harga build sendiri, dan repot kalau pasangan yang anti riba, pasti kaga mau. Ngutangnya kelamaan juga.
6. KPR syariah, embel-embel ga riba, tapi justru jadi ladang bisnis banget buat developer atau pihak yang sama si banknya, harganya lebih mahal di banding KPR biasa.

Setelah itung-itung mengitung, aku prefer pengen metode 4. Ya ngumpulin uang dulu, ga apa-apa deh aku harus ngirit, atau ga beli baju baru dsb, karena aku ga gitu ngiler sama baju, tas, cuma kalau lihat rumah aku sangat-sangat ke pengen banget, atau ga apa2 deh nikah tanpa resepsi juga wkwk, asal biayanya bisa buat bikin rumah.

Akhirnya cobalah itung-itung lagi, berapa perkiraan budget dan sebagainya. Kira-kira beli tanah 45 m2, trus aku modelin 3D, dengan bekal kemampuan pemodelan 3D seadanya, ya cukup sih, dapat 2 kamar di bikin bertingkat dan sedikit halaman belakang.
Berikut inilah gambar-gambar imajinasi yang kutuangkan dengan pemodelan 3D:

ruang makan yang menghadap ke taman belakang, ingin deh nanam-nanam di belakang itu


living room, dan dapur mini

Ini tampah perspektif dari living room, sengaja di desain tanpa sekat biar terlihat lapang dan sirkulasi udara dan cahaya jadi lancar, jadi akan minim penggunaan energi litstrik jadi bisa eco friendly. Pemodelan tangganya agak sedikit salah, tapi tak apa yang penting bisa disimulasikan. Lumayan deh ini siapa tau bisa diajukan sebagai proposal peminjaman uang ke mertua ya nanti kalau udah punya pasangan wkwk.

living room yang merangkap jadi ruang tamu juga, kalau tamunya rame bisa di tambah stool aja sebagai tempat duduk

kamar tamu, atau anak deh kalau udah punya anak

balkon lantai 2, toilet dan semua kamar dilantai 2

Tampak Eksterior dari luar

Karena mengerjakan ini, aku sampai lupa tidur dan baru kelar sekitar subuh, agak sedikit memutar otak sih memang, dikarenakan tanah sangat sempit dan budget pas-pasan, namun tetap ingin terlihat artistik dan minimalis, di postingan berikutnya aku ingin bikin hitungan berapa rencana anggaran biaya untuk rumah seperti ini. Yap itulah hayalanku yang baru ku tuangkan dalam bentuk digital saja, actionnya sekarang nabung dulu. Terima kasih sudah menyimak artikel sederhana ini.



Sunday 24 February 2019

Pasive Income

Pada postingan ini kita akan bahas sesuatu yang menarik. Pasive income sudah menjadi sorotan banyak orang namun sering kali kita menjadi apatis, padahal sering kali sudah sering di bicarakan pada motivator. Ada 4 jenis pasive income

1. Interest (bunga)
Contohnya menaroh uang di deposito misal dengan bunga 6 % pertahun, maka setelah 1 tahun menjadi 106 juta di potong pajak mungkin sekitar 105 juta. Jadi 5 juta tersebut adalah pasive income. Ini adalah pasive income yang paling pasive diantara pasive income yang lain. Anda tidak lakukan sesuatu, anda hanya menaruh di instrument tertentu.

2. Royalti
Royalti ini biasanya anda harus bekerja dulu dengan menghasilkan karya yang nanti karya tersebut dijual, kemudian anda dapat royalti dari hasil karya tersebut. Misalkan musisi membuat lagu 1 album, selain itu juga seperti paten, hasil penulisan buku. Namun tidak semua orang punya chance untuk kesana.

3. Dividen
Dividen adalah profit sharing yang di dapatkan dengan menaruh uang di sebuah perusahaan. 

4. Renting
Income yang di dapatkan dari menyewakan sesuatu namun kontrolnya ada di tangan anda sendiri. Misalnya: penyewaan properti, car, atau sebagainya.

Namun yang paling recommended dari 4 jenis pasive income ini menurut penulis adalah renting. Karena, selain memberikan kekuasaan kontrol, namun juga memberikan keuntungan lain. Misal properti, selain mendapatkan uang sewa, property juga akan naik setiap tahunnya. Namun kekurangannya adalah modalnya besar wkwk. Mungkin bagi anda yang memiliki uang yang belum cukup membeli properti secara utuh, bisa juga dengan membeli aset rumah dengan cicilan, tapi anda sewakan yang mana hasil sewanya dapat anda bayarkan untuk cicilan rumah tersebut.

Saturday 10 March 2018

Personal Branding

Apa sih Personal Branding itu?
Mengapa Personal Branding itu penting??
Apa manfaat Personal Branding?
Bagaimana membangun Personal Branding?

Oke, kita berangkat dari sebuah pertanyaan ini. 
Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar nama Mark Zuckerberg? mungkin salah satu terlintas di benakmu adalah facebook. 
Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar nama Raisa? beberapa orang akan berkata "cantik" , "artist", dan sederet identitas lainnya tentang Raisa.

Defenisi Personal Branding

Berangkat dari ilustrasi diatas dapat kita defenisikan bahwa personal branding itu adalah suatu identitas yang ada pada diri seseorang yang dikenal oleh orang banyak. Atau dengan kata lain seperti apa orang lain mengenalmu. 

Personal branding itu bisa negatif dan bisa positif. Salah satu contoh personal branding yang positif misal Bethoveen, ia dikenal banyak orang karena kehebatan dan karyanya dalam bermain musik klasik. Di sisi lain, dewasa ini banyak sekali orang yang salah kaprah dalam membangun personal branding ini, misalnya membuat video pembulian dan menguploadnya ke social media dan berharap banyak orang yang menyukai atau memfollow. Atau membuat onar dan diliput media sehingga terkenal dan menjadi artist, ini salah satu upaya membangun personal branding namun caranya salah.

Pentingnya Personal Branding

Personal branding itu penting bagi setiap orang, karena personal branding dapat menunjang kesuksesan seseorang. Akhir-akhir ini bisa kita lihat toko-toko kue yang menggunakan nama artis? padahal belum tentu kan yang memiliki toko itu artis tersebut, nah itu sebenarnya hanya trik komersialisasi produk di masyarakat. Bukan hanya tentang bisnis saja, bahkan untuk menjadi pejabat pemerintah dan dalam profesi pun di butuhkan personal branding yang baik. Misalkan menjadi seorang ustadh, seorang ustadh akan sering mendapat undangan ceramah jika ia dikenal ceramahnya bagus di masyarakat.

Bagaimana Membangun Personal Branding?

Setiap manusia terlahir unik, bahkan kembar identik sekalipun pasti memiliki perbedaannya. Kharakter, kebiasaan, kesukaan, bakat, dan bahkan cita-citapun bisa berbeda. Inilah yang menjadi modal dasar dari seseorang dalam mengangkat personal brandingnya.

Saya yang menulis blog inipun sebenarnya bukanlah sok-sok yang sudah berhasil dalam membangun personal branding, namun masih dalam tahap membangun personal branding dan belajar dari orang-orang yang sudah berhasil membangun personal branding yang positif.

Membangun personal branding tidaklah mudah dan instant. Butuh waktu lama dan sulit memang. Namun tak ada salahnya jika kita mencoba.

1. Bangun Identitas Yang Posisif
Untuk membangun personal branding yang baik, kamu harus dikenal banyak orang, dan orang tau identitasmu seperti apa. Identitas yang dimaksud tidak perlu identitas pribadi, identitas umum saja. Misal kamu seorang calon dokter, mungkin kamu bisa mulai dengan membuat tulisan tentang kedokteran, mengirimkannya ke media cetak, atau di personal website mu sendiri, atau bisa juga dengan kamu bikn vlog tentang kesehatan berupa tips-tips yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

2. Be Different
Jadilah unik dan berbeda. Satu hal yang membuat dirimu terus di cari dan butuhkan tentang karyamu atau produkmu adalah menjadi menarik, unik dan berbeda. Ini salah satu cara dalam marketing produk bahkan dapat diterapkan juga dalam self branding. Misalnya awkarin, self branding dia diawali dengan feed instagramnya yang bagus sehingga orang nyaman berkunjung ke akun instagramnya dan akan berkunjung kembali beberapa waktu karena penasaran dengan ide-ide kreativnya dalam membangun feed.

3. Mendapat liputan Media
The power of media sangatlah kuat. Beberapa pengusaha mengakui, usaha mereka menjadi naik daun setelah diliput media seperti TV. Kenapa banyak orang berlomba-lomba untuk mengikuti ajang seperti Putri Indonesia misalnya, karena itu sebuah perwujudan aktualisasi diri dan juga self branding.

Mungkin itu saja tulisan cerita annisa minggu ini, semoga bermanfaat.





Monday 29 May 2017

PERSEDIAAN AIR DI KOTA KOTA PULAU JAWA



Latar Belakang (Pentingnya Air dalam kehidupan)
Air adalah kebutuhan pokok dan sangat penting bagi manusia dan makhlup hidup lainnya dimanapun berada. Fungsi air dalam kehidupan kita tidak hanya memenuhi kebutuhan secara fisik (yang dibutuhkan tubuh manusia), tetapi juga berperan sebagai pemenuh kegiatan manusia sehari-hari. Baik digunakan untuk mencuci pakaian, mandi, dan memenuhi kebutuhan manusia lainnya. Bahkan makhluk hidup lain yang berupa binatang, dan tumbuhan mengkonsumsi air sebagai pemenuh kebutuhannya.
Permukaan bumi pada dasarnya terdiri dari 71% merupakan air, makanya ketika kita melihat bumi dari luar angkasa, bumi terlihat berwana biru. 96% air di bumi ini bersifat asin sebagai air laut, sedangkan sisanya sekitar 4% yang bersifat tawar. Kurang dari 3% berwujud salju dan es, sedangkan 1% lainnya sebagai besar air tanah, dan sisanya kurang dari 0,1% sebagai air permukaan (sungai dan danau), serta berada di biosfer dan atmosfer.
Sekilas mengenai pengertian air, dan persentasi air dalam tubuh serta bumi, kita tahu begitu penting peranan air bagi makhluk hidup. Jadi bagaimanakah sikap manusia dalam menjaga sumber daya ini, dan bagaimana wujud manusia berperan aktif dalam melakukan konservasi sumber daya air, sehingga air dapat secara mudah memenuhi kebutuhan hidup seluruh makhluk hidup.

1)      Pulau Jawa

Pulau Jawa adalah termasuk pulau besar di Indonesia dan merupakan terluas ke-13 di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar hampir 160 juta, pulau ini berpenduduk terbanyak di dunia dan merupakan salah satu tempat terpadat di dunia. Meskipun hanya menempati urutan terluas ke-5, Pulau Jawa dihuni oleh 60% penduduk Indonesia, Angka ini turun jika di bandingkan sensus penduduk tahun 1930 yang mencapai 70% dari seluruh penduduk indonesia penurunan penduduk di pulau jawa secara persentase di akibatkan perpindahan penduduk(Transmigrasi) dari pulau jawa ke seluruh indonesia. Ibu kota Indonesia,Jakarta, terletak di Jawa bagian barat laut (tepatnya di ujung paling barat Jalur Pantura). Pulau Jawa terletak pada koordinat 7°30′10″LS,111°15′47″BT , dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²) dan ketianggian tertinggi 3.676 meter (12.060 kaki).

Permasalahan Penyediaan Air
Setiap musim kemarau, masalah yang muncul adalah kekeringan, sedangkan di musim penghujan adalah banjir. Tindakan pengendalian untuk mengatasi masalah krisis air juga masih dilakukan dengan pendekatan simptomatik dengan gaya instan. Ketika kekeringan terjadi, maka penyelesaiannya hanya dengan distribusi air bersih melalui tangki air, penyediaan pompa, pembiran air dan perbaikan jaringan irigasi. Gaya pendekatan seperti ini sebenarnya tidak menyentuh pada akar permasalahan secara menyeluruh. Sebaliknya masalah yang dihadapi akan muncul secara berulang-ulang dan dalam intensitas yang semakin meningkat.
Berdasarkan data dari Kementerian Riset dan Teknologi, pada tahun 2000 secara nasional ketersediaan air permukaan hanya mencukupi 23% dari kebutuhan penduduk. Sementara itu Pulau Jawa dan kondisinya sudah defisit air sejak tahun 1995. Saat musim kemarau di Jawa terjadi defisit air sekitar 130 ribu juta meter kubik per tahunnya. Maka tidak aneh jika setiap musim kemarau di Jawa seringkali terjadi krisis air di beberapa daerah.
Krisis air tersebut menyebabkan terganggunya stabilitas ketersediaan air bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air sehingga harus berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkan air. Air yang didapat pun tak jarang memiliki kualitas dibawah standar. Penyediaan air minum di Indonesia masih menjadi sesuatu yang kompleks.
Di Indonesia, salah satu kendala utama dalam penyediaan air bersih adalah terbatasnya pasokan air. Sebagian besar PDAM beroperasi dengan mengandalkan air baku dari air sungai. Sementara sungai yang ada sudah banyak mengalami degradasi yang disebabkan kerusakan DAS, masalah antropogenik, dan melemahnya perlindungan terhadap sungai. Faktor perubahan iklim juga menyababkan trend (kecenderungan) debit sungai mengecil secara signifikan.
            Pada musim kemarau, debit aliran dasar (base flow) sungai cenderung sangat rendah sehingga mengakibatkan permasalahan baru seperti intrusi air laut, krisis air, dan konflik dengan pengguna lain seperti untuk pertanian. Tidak hanya kuantitas, dari segi kualitas pun mengalami penurunan. Berdasarkan data kemetrian riset dan teknologi, sekitar 70% PDAM di Indonesia mengalami penurunan kualitas air.
Perkiraan Kebutuhan Air di Pulau Jawa

Pulau jawa merupakan daerah dengan penduduk tempat di Indonesia, yaitu sekitar 800 orang per km2. Tingginya kepadatan perduduk tersebut cenderung menyebabkan tingginya kebutuhan lahan pemukiman, pertanian dan sekaligus kebutuhan air. Menurut Albernithy (1997), jumlah penggunaan air sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Berdasarkan data jumlah penduduk dan tingkat pendapatan penduduk dari tahun ke tahun dapat dilihat bahwa kebutuhan air bersih di Pulau jawa cenderung terus meningkat.
Gambar Kebutuhan air dari tahun ke tahun
Pendekatan lain dalam menghitung kebutuhan air adalah dengan cara memerinci lebih detail semua kebutuhan air yang terdiri dari kebutuhan air domestik, non domestik, kebutuhan air untuk industri, kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai, kebutuhan air untuk peternakan, kebutuhan air untuk perikanan, dan kebutuhan air untuk irigasi. Berdasarkan pendekatan ini, kebutuhan air di P. Jawa dan Madura adalah seperti terlihat dalam Tabel 1. Kananto dkk (1998).
Tabel Kebutuan Air di Pulau Jawa
2)      Perkiraan Ketersediaan Air di P. Jawa
Di Pulau Jawa, hujan rata-rata bervariasi antara 1500-5000 mm/th dengan rata-rata 2.650 mm/thn. Sedangkan perkiraan air hilang (evapotranspirasi) sebesar 1200 mm/th dengan demikian curah hujan efektif di P. Jawa per tahun sebesar 1.450 mm atau setara dengan 186,2 milyar/th (Perum Perhutani, 1992). Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Kananto dkk. (1998), jumlah total tahunan air yang tersedia adalah 142,3 milyar m3/tahun.
Sebaran hujan menurut tempat tidak merata, yaitu tinggi di pantai selatan dan semakin rendah ke arah utara dan dari ujung barat ke arah timur juga semakin menurun jumlah hujannya. Berdasarkan waktu, distribusi hujanpun tidak merata, dimana lebih dari 80% dari seluruh hujan turun dalam periode Desember sampai bulan Mei dan sisanya sebesar 20% turun pada bulan Agustus hingga bulan Nopember.
Tabel  Ketersediaan air di Pulau Jawa (m3/det)
Alternatif Solusi Permasalahan Air di Pulau Jawa
A)    Perbaikan DAS
Konsep pengelolaan DAS di Indonesia sebenarnya telah dikenalkan sejak jaman Belanda, khususnya dalam praktek pengelolaan hutan, dimana pembagian-pembagian daerah hutan diatur berdasarkan satuan DAS
Upaya pengelolaan DAS terpadu yang pertama dilaksanakan di DAS Citanduy pada tahun 1981, dimana berbagai kegiatan yang bersifat lintas sektoral dan lintas disiplin dilakukan. Selanjutnya pengelolaan DAS terpadu dikembangkan di DAS Brantas, Jratun Seluna. Namun proyek-proyek pengelolaan DAS saat itu lebih menekankan pada pembangunan infrastruktur fisik kegiatan konservasi tanah untuk mencegah erosi dan bajir yang hampir seluruhnya dibiayai oleh dana pemerintah. Baru tahun 1994 konsep partisipasi mulai diterapkan dalam penyelengaraan Inpres Penghijauan dan Reboisasi, walaupun dalam tarap perencanaan.
B)    Bendungan atau Waduk
Bendungan atau waduk merupakan danau buatan yang dibentuk dari aliran sungai yang dibendung sehingga menampung air dalam jumlah besar. Bendungan dibangun karena dapat memberikan banyak manfaat bagi pengelolaan air, khususnya di sekitar daerah aliran sungai. Waduk dapat dimanfaatkan untuk seperti Menyimpan Cadangan Air
dan menampung air dalam jumlah banyak yang sangat diperlukan untuk rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya. Selain itu bendungan dapat digunakan untuk mencegah banjir dan menyediakan air untuk Irigasi, karena bendungan dapat membantu mengatur debit air yang dialirkan melalui sungai atau saluran air untuk irigasi. Namun masih banyak manfaat lain yang di dapatkan dengan membangun bendungan antara lain menjadi tempat wisata, menyediakan energi untuk pembangkit listrik, menyediakan tempat budidaya perikanan, menjadi tempat konservasi tumbuhan dan hewan, menyediakan arena olahraga air, dan sebagainya.
C)    Membuat Sistem Polder dan Kolam Retensi
Sistem polder adaah salah stau cara penanganan banjir dengan bangunan fisik meliputi drainase, kolam retensi, tanggul yang mengelilingi kawasan, serta pompa dan pintu air sebagai salah satu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan. Tujuan dari pengembangan sistem Polder ini adalah untuk memberikan model pengendalian banjir perkotaan terpadu.
Sementara kolam yang retensi yang dibuat sengaja didesain dengan bentuk dan kapasitas tertentu pada lokasi yang telah direncanakan sebelumnya dengan lapisan bahan material yang kaku, seperti beton. Pada kolam jenis ini air yang masuk ke dalam inlet harus dapat menampung air sesuai dengan kapasitas yang telah direncanakan sehingga dapat mengurangi debit banjir puncak (peak flow) pada saat over flow, sehingga kolam berfungsi sebagai tempat mengurangi debit banjir dikarenakan adanya penambahan waktu kosentrasi air untuk mengalir dipermukaan. Air yang tertampung pada kolam retensi diharapkan dapat dipakai untuk menjadi air baku kebutuhan masyarakat, dan diolah menjadi air bersih, sehingga dalam mengurangi permasalahan air di kota-kota yang terdapat di Pulau Jawa.










DAFTAR PUSTAKA
portalgaruda.org/article.php?article=84264&val=195&title=Kondisi%20dan%20Masalah%20Air%20di%20Pulau%20Jawa
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Java_Topography.png
*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*