Showing posts with label jalan-jalan. Show all posts
Showing posts with label jalan-jalan. Show all posts

Friday 23 June 2017

Rumah Gadang dan Peninggalan Sejarah di Istana Pagaruyung

Saya kembali membahas tentang kota Batusangkar, yang di kenal sebagai tempat pusat peninggalan sejarah Minangkabau. Karena di kota inilah banyak kita temui museum-museum, makam raja, rumah adat, dan prasasti-prasasti di masa lalu. 

Kota Batusangkar ini berada sekita 110 km dari kota Padang, jika di tempuh dengan kendaraan umum memerlukan waktu sekitar 4 jam perjalanan. 

Ketika kerja praktek saya mengajak teman saya Nci untuk mengunjungi Istana Pagaruyung yang terdapat di Batusangkar. Istana Pagaruyung ini adalah peninggalan sejarah Minangkabau, disana kita dapat melihat secara langsung bagaimana konstruksi rumah gadang sesungguhnya, rumah gadang adalah rumah panggung yang memiliki atap bergonjong seperti tanduk kerbau, dan di halaman terdapat 4 jenis rankiang.

Nah bagaimana kaitan sejarah Minangkabau dengan rumah gadang ini?. Sejarahnya adalah Minangkabau terdiri dari 2 suku kata yaitu Minang = Menang, Kabau = Kerbau. Menurut sejarah Minangkabau yang beredar dan saya pelajari saat belajar mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau adalah bahwa dahulu terdapat pertarungan kerbau yang di  adu oleh datuak Parapatih nan Sabatang + Datuak Katumangguangan dengan kerbau yang berasalah dari daerah Jawa sana. Jadilah saat itu kedua datuak beradik kakak ini mencari kerbau kecil yang sedang menyusui, dan di pisahkan dari ibunya. Sedangkan kerbau dari Raja di Pulau Jawa tersebut membawa kerbau yang sangat besar. Kemudia datuak memberi kerbau kecil itu dengan tanduk yang bernama Minang, saat kerbau kecil itu melihat kerbau Besar, maka ia langsung menyerusuk dan menyusu ke kerbau besar itu, sehingga menanglah kerbau kecil ini dan daerah Minangkabau terpertahankan, begitulah asal ceritanya.

Nah bagaimana bentuk rumah gadang yang tertangkap kamera hp saya? yuk lihat foto-foto berikut:










Bagunan pada gambar berikut ini di sebut sebagai  Rangkiang, rangkiang berfungsi sebagai lumbung penyimpanan padi. Terdapat 4 jenis rangkiang, yaitu Rangkiang Si Tinjau Lauik, Rangkiang Kaciak, Rangkiang SI Bayau-bayau, dan Rangkiang Sitenggang Lapa. Fungsi dari masing-masing rangkiang dapat netizen tanya pada Mbah Google aja.



Di rumah gadang ini terdapat pakaian adat dan terdapat juga pakaian pernikahan adat Minangkabau bisa di pakai disana, namun saya tidak memakainya hehe.

Sekian cerita Annisa kali ini.

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*





Puncak Lawang

Ah, negara kita ini, Indonesia sangatlah terlalu Indah, punya pulau yang banyak, alam yang indah, kayak sumber daya alam, dan kaya budaya. Sayang sekali kalau tidak di jelajahi. Ingin sekali saya dapat mennejelajah keseluruh pelosoknya. Walaupun saat ini saya baru hanya menjelajah 4 provinsi, Jakarta Sumbar, Pekanbaru dan Jawa Barat. Sehingga tak habis-habisnya saya menulis tentang wisata, bahkan sumbar saja tempat kelahiran saya belum semuanya terjelajahi.

Kali ini saya ingin memposting foto dari keindahan puncak lawang. Puncak lawang berada di daerah Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Puncak Lawang ini terkenal keindahannya, hanya saja lokasinya jauh dari pusat kota, membuat lokasi ini tak begitu ramai di kunjungi. Puncak lawang memiliki pepohonan pinus yang cukup rapat, dan ketinggian yang sangat tinggi sehingga sering kali terlihat berkabut. Di daerah Matur ini kita bisa melakukan olahraga ekstreem seperti Paralayang, disinilah surganya Paralayang di Sumatera Barat. Terbang bersama parasut, melihat danau Maninjau dari ketinggian, persawahan, ah sangat ingin sekali saya merasakan bisa mengalami sekali saja bisa terjun payung disini. 

Bagaimana sih keindahan puncak lawang yang tertangkap kamera saya, yuk lihat foto-foto berikut:






Harga tiket masuk ke puncak lawang ini perorangnya adalah 15.000/orang. Usahakan kesana pada hari yang cerah, karena sering kali kalau cuaca tidak bersahabat sangat berkabut sehingga sulit dapat foto yang bagus. Sekian cerita Annisa kali ini, jangan lupa-baca cerita yang lainnya ya.

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*



Setetes Keindahan Surga yang Jatuh ke Ciwidey

Selama 4 tahun kuliah di bandung, baru tingkat 4 dapat mengunjungi daerah Ciwidey. Sebenarnya sudah lama ingin kesana tapi sayang tidak punya kendaraan dan tidak bisa mengendarai. Hingga suatu ketika partner kp ku nci mengajak kesana. 

Keinginanku untuk bisa mengunjungi daerah Ciwidey sebenarnya sudah sangat lama, sejak SD semenjak menonton film Heart yang diperankan Acha septriasa yang berlokasi di daerah kawah putih, situ patenggang, dan kebun teh Rancabali, aku sudah bercita-cita ingin ke Bandung dan melihat Ciwidey, saat itu aku pikir akan sulit tercapai. Namun tanpa di duga, justru aku di terima kuliah di Bandung, sayang sekali kalau aku tidak menyrmpatkan diri mengunjungi Ciwidey.

Aku begitu senang ketika keinginan itu terkabul, Ciwidey memanglah seindah yang aku bayangkan. Berada di dataran tinggi yang dingin dan udara yang sejuk, mungkin itulah tetesan keindahan surga yang jatuh ke bumi. Dan aku begitu senang mengabadikan tetesan surga itu dalam kamera hp ku, agar aku berbagi berbagi keindahan tersebut di postingan ini.







Para Petualang Ciwidey


Indah sekali bukan? tapi jujur saja aku belum puas mengunjunginya, sayang sekali belum semua destinasi wisata disana aku kunjungi, seperti ranca upas, dan situ patenggang,trus sekarang juga ada yang terbaru yang kayak kapal itu, lupa namanya apa.


*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*

Thursday 22 June 2017

KERJA PRAKTEK SAMBIL BERLIBUR

Salah satu fase yang harus dilalui sebagai mahasiswi teknik sipil ITB adalah kerja Praktek. 6 bulan lamanya saya mencari lokasi kerja praktek, namun sulit di dapatkan karena saya tidak memiliki kenalan, dan sedang di masa perkuliahan, suatu ketika ayah membantu saya mencarinya, dan mendapatkan tempat kerja praktek di salah satu kontraktor bumn yang menangani proyek sebuah hotel di Batusangkar, artinya saya bisa pulang kampung sekaligus berlibur. Saya pun membawa seorang teman sejurusan yang menjadi partner kp saya ke Batusangkar, dan dia sangat bahagia bisa merasakan kp disini yaitu di Batusangkar. Seperti apa sih negeri Batusangkar ini mari kita simak liputannya.





Saat itu saya merasakan ada nafas baru dalam hidup saya, banyak inspirasi, banyak ide yang berkeliaran, banyak kedamaian... Hari-hari dimana saya betul-betul menikmati hidup, jauh dari hiruk pikuk keramaian, bising dan suara gaduh. Meskipun saya harus menjalani masa kerja praktek selama sebulan tapi sungguhlah saya merasa tidak sedikitpun terbebani dan sangat menikmati semua proses berjalan. Sepulang dari tempat kerja praktek biasanya saya bersama denganpartner kp saya hunting perbukaan di pasar Papan atau di dekat kos banyak sekali makanan enak dan murah sekaligus sehat. haha. Selain itu suasana yang nyaman, rekan2, ataupun karyawan di tempat kp kami yang ramah dan bersahabat, walau sesekali ngebully, membuat suasana kerja praktek tidaklah membosankan.



Saya bertemu teman baru dan orang-orang yang menyenangkan





Desa yang Indah, sejuk, dan kaya peninggalan sejarah.


*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*

KEINDAHAN RAWA MATI ALA KOREA DI KOTA PARIAMAN

Kalau postingan sebelumnya membahas tentang keindahan dari kota kelahiran saya, nah ini saya akan mengajak para netizen untuk melihat keindahan kota tempat saya menikmati masa remaja, yaitu kota Pariaman. Pariaman adalah kota yang berjarak sekitar 60 km dari kota Padang, Pariaman selain terkenal dengan tradisi  pernikahannya, tetapi kota dengan makanan khas sala lauak ini juga indah pesisir pantainya.

2 Tahun belakangan ini, Pariaman sedang gegernya banyak dikunjungi karena spot cantik dan Instagramable yang tak segaja muncul ke permukaan, yaitu rawa mati. Rawa mati ini berada di daerah Manggung tepatnya berada di belakang kantor DPRD kota Pariaman. Nah para netizen pasti penasaran kan dengan spot cantik yang instagramable itu? yuk lihat foto saya berikut.



 Sebenarnya saat itu saya terbilang kurang beruntung menemui spot cantik ini karena hutam matinya tidak lagi berwarna merah seperti di Korea tapi yasudah tak apalah. Sedikit informasi, sebenarnya tempat ini dahulunya di tanami dengan bakau untuk mencegah abrasi. Namun semakin lama, pasangnya semakin besar, dan meredam bagian cekungan danau, sehingga pohon bakau tersebut mati, begitulah kisahnya.

Kali ini saya menemukan blind spot saat sunset disini, inilah dia.


Nah itulah blind spot yang saya temukan di sana, namun sayang ya hasil kamera hp saya tidaklah begitu bagus. Tak apa, yang penting dapat menemukan momen yang indah, nanti kalau udah ada uang baru deh beli kamera.

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*








MELIHAT SUNSET DI PANTAI PADANG

Kali ini sayaningin kembali menulis tentang sebuah cerita wisata dari tempat kelahiran saya yaitu kota Padang. Jika kita mau ke Padang, apa sih destinasi wisata yang dapat kita kunjungi? Kota Padang berada di pesisir pantai, daataran rendah, ya otomatis adalah daerah pantailah yang bisa kita kunjungi. Contohnya adalah pantai Air Manis, Pantai Puruih, Jembatan Siti Nurbaya, dan lain-lain.

Pada postingan kali ini saya akan menceritakan tentang Pantai Padang. Pantai Padang Padang berada  7 km dari rumahku, dan sangat dekat dari pusat kota. Jika anda turun dari Bandara International Minangkabau, ya sekitar 30 menit dari sana, akan ada banyak abang-abang travel yang siap mengantar.

Mau tau bagaimana wajah pantai padang dalam jepretan kamera HP saya? yuk teruskan melihat postingan ini.



Photo diatas  tepat diambil oleh ayah saya pada 22 Juni 2017 kemarin. Sebenarnya lokasi tempat saya berfoto ini merupakan sebuah blind spot, yang orang nggak banyak tahu dan bahkan ga rame, jadilah saya ingin berfoto disana, karena merasa disitu ada spot cantik. Berawal kemaren itu saya ga ada rencana untuk kemana-mana, tiba-tiba ayah mengajak saya untuk menemaninya ke Pasar Raya membeli helm. Setelah balik dari sanalah saya ke Pantai, dan kalau dari Pasar Raya, spot ini masih berada di daerah hulu perjalanan, jadi para netizen yang penasaran, silahkan mencoba hehe. Pengen hasilnya secantik gambar diatas, pastikan dulu langit sedang cerah.

Namun bagaimana jika kondisinya sunset, nah kalau sunset tentu akan sangat indah sekali. Terutama apabila kita mendapatkan blind spot yang kece kembali. Biar netizen mendapatkan inspirasi, tetap pantengin hasil postingan saya berikut ini.








 Untuk informasi aja buat para netizen, Pe,erintah Kota Padang lagi gencar-gencarnya nih, memperindah pantai dengan membangun banyak taman sekitar pinggir pantai. Nah mungkin itu saja dulu postingan saya tentang Pantai Padang, jangan lupa baca postingan lain nya ya.

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*



Saturday 3 June 2017

Indahnya Cerminan Danau Maninjau dari Kelok 44

Kali ini aku kembali menulis tentang salah satu objek wisata di Sumatera Barat. Aku mengunjungi danau ini terakhir kali 1 tahun lalu bersama Ayah. Sejak dahulu aku memang sering diajak ayah ke proyek-proyek tempat ayah bekerja, karena itulah salah satu alasan kenapa aku tertarik memasuki jurusan teknik sipil. Sering kali ayah bekerja di luar kota sekitar 100 km dari rumah kami, yang membuat ayah terkadang terpaksa harus ngekos di kawasan sekitar proyek. Pada tulisan kali ini, saat itu ayahku bekerja di Lubuk Basung dan Batusangkar, karena untuk menghemat waktu tempuh dari Batusangkar menuju Lubuk Basung ayah terpaksa melewati kelok 44. Orang bilang itu adalah kelok maut, yang bikin ngilu kalau di lihat. Kelok 44 ini jalannya sangatlah sempit, dan tikungannya sangatlah tajam, dan di sampingnya terdapat jurang yang dalam, jumlah keloknya ada 44 kali makanya disebut kelok 44. Agar tidak terjadi tabrakan, setiap tikungan kita harus membunyikan klakson, bagi yang ke arah menurun harus memberi jalan bagi kendaraan yg ke arah mendaki. Bagi saya yang pernah belajar geometri jalan, melewati kelok 44 ini sama saja dengan bertaruh nyawa. Saat itu saya tersadar begitulah sulitnya ayahku mencari nafkah keluarga, berpanas-panasan dengan motor, melewati jalan yang sulit, bertaruh nyawa untuk keluarganya, aku takkan mau menghamburkan uang hasil keringat ayahku, karena ku tahu sangat sulit mendapatkannya. Setiap cuaca hujan jalanan tersebut akan licin, ayah biasanya tidak akan berani melewati kelok 44, karena takut tergelincir. Sekalinya tergelincir di kelok maut itu, yang kita dapati diri kita akan terlempar ke jurang yang sangat dalam. Kami selalu berdoa agar ayah selalu selamat di perjalanan.

Di suatu hari yang cerah ayah mengajakku melihat keindahan alam di balik bahaya kelok maut itu, tentunya kami kesana dengan sangat berhati-hati. Sepanjang kelok 44 kita akan melihat indahnya pemandangan danau maninjau. Aku sudah berkali-kali kesana, bahkan pernah disaat hujan dengan bus pariwisata. Aku juga agak sulit menjelaskan dengan kata-kata, yuk langsung saja kita lihat pemandangannya.


itu adalah gambar yang saya tangkap waktu itu

Danau maninjau dari dalam kaca bus yang basah
kalau gambar yang ini, saya mengambilnya bukan dari kelok 44, tapi di dataran rendah
Dan ini saya mengambil foto saat di kelok 33
Danau maninjau dari dekat

Danau Maninjau dari Puncak Lawang
Danau Maninjau dari kelok 44


Dari gambar diatas, subhanallah sekali bukan pemandangannya?? ya itulah salah satu keindahan Indonesia yang terdampar di sumatera barat. Untuk melihat keindahan diatas, tidak butuh membayar tiket masuk, semuanya terbentang luas, dan bebas kita lihat dan kita ambil fotonya sepanjang jalan. 

Mungkin sekian dari saya, sampai bertemu lagi di postingan berikutnya.




*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*