Wednesday, 27 November 2019

Sebuah Impian tentang Rumah

 Annisa Wisdayati


Satu hal yang dari dulu saya senangi adalah rumah. Karena saya sendiri merasa nyaman di rumah. Karena rumah adalah tempat berkumpulnya keluarga, tempat berlindung dari cuaca, ngeteh cantik sambil nonton tv bareng. Ada banyak keakbraban yang di lahirkan dari rumah. Tapi bagiku rumah juga sebagai tempat inspirasi, tempat belajar selain sekolah, tempat anak-anak tumbuh dan besar.

Menurut pandangan sebagian orang tentang rumah, lebih baik mengontrak saja. Tapi jika menetap disuatu daerah aku prefer untuk memiliki ketimbang menyewa terus-menerus. Aku sering sekali melihat-lihat harga perumahan, rasanya kalau membuat rumah di kota Bandung, terlalu mahal. untuk pendapatanku saat ini. Tapi tidak tau untuk beberapa tahun ke depan seperti apa.

Mengapa rumah?
Tak hanya soal kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga aktualisasi diri. Aku ingin memabangun rumah sendiri dan sesuai value yang aku inginkan. Lalu apa? aku ingin mendesainnya secara keseluruhan, baik dari desain arsitektur, interior, strukturnya, dan tamannya juga. Pengalaman tersebut akan ku tuliskan dan share pada masyarakat agar dapat menginspirasi mereka untuk membangun rumah impian mereka. 

Saya tau impian ini tidak akan instan tercapai tetapi realistis untuk di capai. Kapan targetnya?. Saya berharap 10 tahun dari sekarang sudah memiliki rumah sekitar umur 35 tahun. Dan apa yang saya persiapkan? dana yang cukup dan ilmu yang cukup. Bayangan saya mengenai hidup 10 tahun yang akan datang, menikah di usia 28 tahun, kondisi sudah lulus S2, dan memiliki pekerjaan tetap, lalu punya anak di usia 29 tahun. Di usia 35 tahun sudah fokus untuk menyiapkan dana pendidikan anak dan pensiun.


Sunday, 24 November 2019

Sejenak Menengok ke Dalam Hati

Kesibukan membuat kita terkadang lupa dengan diri sendiri. Termasuk lupa mengecek kondisi hati. Pada realitanya tak semua orang di dunia ini menampilkan sebenar-benarnya dirinya. Banyak orang menggunakan toperng agar dirinya di terima banyak orang. Hanya saja topeng ini juga tidak menyenangkan untuk di pakai terus menerus. Ada kalanya kita perlu menjadi diri sendiri, agar tak menyakiti diri orang lain, sejenak hening dan merenung.

Friday, 15 November 2019

Finansial - Terjerat Pinjaman Online


Sumber: Kompasiana

Finansial merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan dewasa ini pengukuran kecerdasan tak hanya sebatas, IQ, EQ, dan SQ saja, tetapi juga ada FQ yaitu finansial Intellegence. Satu satu isu yang terkait masalah finansial adalah maraknya masyarakat yang terjerat pinjaman online, cukup membuat keresahan. Di Indonesia pinjaman online memang menjadi peluang bisnis yang besar karena, supply terhadap demand pinjaman ini hanya 33% yang terpenuhi oleh perbankan, sedangkan sisanya terdapat gap yang mana menjadi peluang bisnis pinjam meminjam. Selain itu meminjam pada bank jauh lebih sulit prosedurnya, karena harus ada jaminan dan bank perlu melihat profil peminjam.

Iming-iming dari perusahaan lending:
- cairnya cepat
- hanya butuh ktp saja
Membuat banyak orang yang tergiur untuk melakukan pinjaman. 

Faktanya:
- Orang yang meminjam ini, rata-rata meminjam karena kebutuhan konsumtif. Misal kebutuhan makan sehari-hari. Logikanya kalau kebutuhan sehari-hari saja sudah tidak bisa memenuhi, bagaimana melunasi pokok pinjaman? apalagi ditambah dengan bunga yang berlipat ganda. Dan bunganya sangat-sangat tidak masuk akal. 
Contoh: ilustasi  A meminjam uang pada fintech 1.000.000
yang diterima A hanya 600.000 luar biasa sekali bukan keuntungan yang mereka tarik?.
Di hari H jatuh tempo, peminjam harus membayar 1.100.000
Durasi pinjaman : 7 hari
Kalau telat 1 hari: denda 80.000
Menurut pengakuan peminjam: ia meminjam ke 10 hingga 20 fintech.
Ya jelas bagaimana ga kelabakan ngebayarnya gimana.
Bank aja bunga pinjamannya 12 - 15 % pertahun. Itu pertahun loh. Sedangkan fintech ilegal ini bunga nya saja 10% perhari.
Resiko: Hanya karena telat beberapa jam atau 1 hari saja, semua kontak kebobolan, tiba-tiba semua rekan kerja, keluarga mendapat pesan, dan bahkan semua kontak orang yang ada di hp dimasukan dalam satu group wa lalu, si peminjam di permalukan terang-terangan, bahkan muncul di pencarian orang hilang, dan setiap harinya mereka di telfon dan diancam. Banyak karyawan yang di pecat, dan menjadi kehilangan pekerjaan. Cara menagihnyapun melanggar etika, kasar dan ada yang melontarkan kalimat tidak senonoh. Tak hanya sampai disitu, jeratan pinjaman online ini sudah banyak menelan korban, yang mana peminjam tersebut depresi akibat setiap hari ditekan hingga depresi dan bunuh diri.

Menurut pendapat ahli hukum Hotman Paris, jika terjadi persengketaan mengenai pinjaman online ini, level hukumnya perdata. Jadi penyelesaiannya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, sehingga peminjam tidak perlu takut dengan ancaman dilaporkan ke polisi dan masuk penjara. Namun lantas bukan karena ini juga ga kapok minjam online. Cara penagih hutang yang sampai mengakses semua kontak, hingga seluruh isi hp, + menagih dengan cara kasar sudah melanggar hukum yaitu UU ITE dan layak di laporkan pada kepolisian (masalahnya, rata2 yang seperti ini adalah fintech2 yang ilegal, dan tidak diketahui kantor dan siapa saja yang terlibat, sehingga kepolisiam pun sulit mengusut tindak kejahatan ini). Selain itu mengenai bunga yang tidak masuk akal tersebut sulit diusut ke jalur hukum di karenakan di Indonesia belum ada undang-undangnya, sehingga hanya bisa melalui jalur perdata saja.

Solusi preventif: sekecil apapun penghasilan ataupun pendapatan kita, tetap sisihkan sedikit walaupun hanya 2 hingga 5% untuk dana darurat, karena dana darurat akan sangat membantu di kala terjadi kebutuhan yang di luar dugaan. Jangan terlalu mengikuti life style, tanpa life style sebenarnya kita tetap mampu untuk hidup, daripada mengikuti life style namun berhutang. Dengan memiliki dana darurat kita dapat menghindari jeratan pinjaman online.

Sekian catatan Annisa kali ini.

Monday, 4 November 2019

Bagaimana cara makan hemat tapi sehat sebagai mahasiswa?

Yang saya lakukan adalah memasak sendiri makanan tersebut. Sebenarnya saya sangat malas memasak kalau yang dimasak sedikit karena capek di dapur dan boros waktu. Jadi agar efektif dan efisien saya mengajak teman sebelah kamar kos saya memasak bersama, jadilah kita memasak banyak dan lengkap tapi tetap murah, kita patungan untuk biayanya. Karna kita berdua berasal dari daerah yang sama, maka selera kita pun sama. Misal:
Beli ayam 1 kg : 35.000
Cabe : 9000
Bawang : 4000
Daun bawang dan seledri: 2000
Sayur kangkung : 3000
Bumbu ungkep : 3000
Tempe : 5000
Total Pengeluaran : 61.000
Jika di bagi 2, 30.500 masing- masingnya.
Waktu memasak 2 jam . Sisakan sedikit ayam yang telah di ungkep untuk di simpan di kulkas untuk di makan beberapa hari mendatang
Masing2 bisa makan lauk diatas untuk 8 hingga porsi makan.
1 porsi = 30.500/8 = sekitar 3500 setiap makan.
Cukup murah bukan???
Nasi di masak sendiri.
Untuk hari hari berikutnya tinggal gimana kreatifnya kita masak makanan. Misal buat nasi goreng, buat buat telur dadar balado dan sebagainya. Atau bikin soup ayam.

Saturday, 2 November 2019

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas

Untuk berinvestasi dalam jangka waktu menengah, diatas 2 tahun hingga 15 tahun, Emas merupakan salah satu investasi yang paling baik dan tidak perlu ribet mempelajarinya. Investasi emas dapat membantu dalam melawan inflasi, karena nilainya selalu naik setiap tahun. Kenapa investasi emas tidak cocok untuk jangka pendek, misalnya saja hanya 6 bulan, karena ada perbedaan harga ketika membeli emas dan menjualnya (buy back), ketika kita menjual kembali harganya lebih rendah ketimbang harga beli pada saat itu, jadi agar investasi dalam bentuk emas memberikan keuntungan, minimal harga buybacknya sudah mencapai harga beli perlu sekitar 2 tahun. Ada 2 cara untuk berinvestasi emas:

1. Beli emas Logam Mulia - batangan

Di butik Antam, anda dapat membelinya minimal kepingan 0,5 gram.  hingga ratusan gram.

Kelebihannya:

a. memiliki wujud fisik emas tersebut
b. Mudah di wariskan atau di pindah tangan
c. Rasa memiliki lebih tinggi

Kekurangan: 
a. ada rasa was-was jika menyimpannya dalam jumlah yang banyak.
b. rawan di curi dan sebagainya.

2. Tabungan Emas

Salah satu cara untuk menabung emas dapat dilakukan di cabang pengadaian. Layaknya tabungan biasa diberikan buku tabungan juga, anda dapat membeli emas secara online dan memantau harganya setiap hari di aplikasi, tidak ada pajak atau bunga seperti bank pada umumnya insya Allah bukan riba. Jangan khawatir, Pengadaian merupakan BUMN dan sudah tersertifikasi OJK, jadi insya Allah aman.

Kelebihannya:
a. Dapat membeli emas semampu yang di bisa, mulai dari 0,01 gram. Misal anda hanya memiliki uang 50 K anda tetap bisa menabungnya, hanya saja kalau terlalu sedikit tekor di biaya admin transfer Rp. 2500. 
b. Tidak ada rasa was-was karena tidak perlu menyimpannya sendiri, cukup hanya membayar administrasi Rp. 30.000 pertahun, dan kalau di konversi hanya Rp 2.500 perbulan dan ini tentunya lebih murah ketimbang menggunakan rekening bank biasa yang minimal potongan Rp 5.000 perbulan.
c. Sifatnya liquid seperti emas batangan biasa yang dapat di jual saat di butuhkan.

Kekurangan:
a. tidak pegang emasnya, jadi rasa memilikinya kurang.