Showing posts with label cerita. Show all posts
Showing posts with label cerita. Show all posts

Sunday, 21 October 2018

Desain Interior - Memaksimalkan Fungsi Kamar Kecil ukuran 3 m x 2 m

Sabtu 20 Oktober 2018, aku udah janji kalau banyak yang berniat baca tentang artikel ini, bakalan aku terbitin menjadi 1 postingan di blog, ternyata respond dari pemirsa di instagramku, cukup banyak yang berminat untuk membaca, sehingga jadilah aku buat postingan ini,. Perlu di tekankan disini bahwa aku bukanlah seorang desainer interior, bukan jurusan interior tapi teknik sipil, disini aku memang baru sebatas suka dari dulu mengenai interior dan belajar secara otodidak mengenai interior. Sehingga penulis merupakan seorang amatiran, mohon kritik dan sarannya agar tulisan dan hasil desain penulis dapat di perbaiki.

Situasi: sebagian dari kita sudah tahu bahwa di kota-kota besar untuk membeli atau mendapatkan lahan yang luas cukuplah sulit, entah itu dari segi harga, lokais yang strategus dan bahkan  ketersediaannya. Namun permintaan akan hunian sangat tinggi mengingat rumah adalah tempat berlindung dan kebutuhan primer bagi setiap keluarga. Sehingga tantangan hunian ke depannya, adalah hunian yang lahan sempit, multifungsi, compact, dan tetap dapat memberikan kenyamanan.

Kali saya sengaja mendesain atau memodelkan sendiri dengan bantuan program komputer bagaimana salah satu contoh desain interior atau interior decor untuk memaksimal ruangan sempit 3 m x 2 m ini. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca sekalian.

Tampak Atas

Pada desain ini, penulis sengaja memilih pintu geser, karena penggunaan pintu geser mengurangi penggunaan tempat. Selain itu, pintu geser sengaja dipilih yang menggunakan kaca bening hal ini agar memungkinkan si penghuni ruangan untuk tetap bisa merasa lapang dengan membuka curtain dan dapat dengan mudah memandang ke arah luar kamar. Untuk hal-hal conditional seperti mengganti pakaian, penghuni dapat dengan mudah menutup curtain, agar privasi masih terjaga.

Tampak Depan
Tempat tidur dipilih single bed, karena memang kamarnya kecil ya hehe, di peruntukan dihuni 1 orang saja. Pada umumnya kamar yang sekecil ini jarang sekali menggunakan lemari besar karena memakan tempat, namun rata-rata sebagai anak kos, saya merasa lemari jarang dapat memuat barang2 saya sepenuhnya. Lemari ini memang ya cukup besar buat 1 orang, dan multifungsi dengan beberapa rak di dalamnya dan dapat dibuat custom. 

Tampak Belakang
Pada bagian depan kasur, terdapat sedikit ruang yang dpat dimanfaatkan sebgaai tempat belajar, pemilihan warna pastel, dan kayu, abu-abu sengaja di pilihkan agar penghuni tetap merasa nyaman dalam ruangan meskipun mungil. Serta di tambahkan sedikit aksen geometri wall art agar memberikan unsur scandinavian. Ada suatu kebiasaan dari kita sehari-sehari senang menggantu barang-barang entah itu tas, atau sejenisnya, disini di berikan semacam tall drawer agar tidak lagi melakukan gantung-gantungan yang merusak estetika kamar mungil ini, sehingga seperti tas, atau printilan-printilan lainnya seperti setrika, alat-alat lainnya dapat di letakan di dalamnya. Selain itu pada meja belajar, penulis menambahka 2 drawer dibawah meja yang multi fungsi sebagai laci sekaligus menjadi bantalan mejanya. Lalu di tambahkan 1 ambalan diatas meja yang terbuat dari kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai rak buku atau untuk hal lain.


Tampak Samping

Sebetulnya masih ada 1 space yang belum termanfaatkan pada desain ini, yaitu kolong dari tempat tidur. Jika bawahan atau alas dari kasur ini di beri void atau lubang, ruang yang tersedia disana dapat kita manfaatkan sebagai tempat meletakan kasur mungil yang mana dapat dimanfaatkan kalau saja ada kawan yang ingin menginap, atau bisa juga dimanfaatkan sebagai tempat penyimpan barang dengan membaginya menjadi horizontal drawer.

Cukup sekian cerita annisa kali ini, semoga dapat memberikan inspirasi bagi pembaca semua, silahkan di share dan tinggalkan jejak pada kolom komentar. thank you.

Tuesday, 20 February 2018

10 Hal Yang Mesti Kamu Coba Lakukan Selama Menjadi Mahasiswa

Orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah, bagaimana dengan masa kuliah?. Menurutku masa kuliah adalah masa-masa produktif dan merencanakan masa depan yang baik. Banyak orang diantaranya yang merasa menyesal setelah lulus kuliah yang hanya berkutat dengan belajar, atau nongkrong sama teman-teman, tetapi tidak mengisi dirinya dengan pengalaman-pengalaman yang dapat membantu kehidupan setelah kuliah. Berikut adalah hal-hal yang mesti kamu lakukan selama menjadi mahasiswa:

 1. Menjabat 1 Jabatan Penting di Organisasi Kampus


Pentingnya Berorganisasi

Organisasi di kampus dapat mewadahi kamu untuk mengasah softskill yang di butuhkan di dunia kerja seperti kemampuan bekerja sama dalan team. Selain itu dengan berorganisasi akan memberikan kita relasi atau kenalan yang banyak. 

 2. Menjadi Asisten Dosen 

Asisten Dosen


 Menjadi asisten dosen merupakan salah satu ajang untuk bisa lebih dekat dengan dosen dan di kenal junior. Menjadi asisten dosen memang gajinya tak seberapa, paling berkisar 20 ribu - 30 ribu /jam untuk job asistensi ataupun memeriksa tugas, tetapi jika di akumulasikan 1 semester ya bisalah dapat sejuta lebih. Selain benefit gaji, ada benefit yang tidak ternilai harganya, dengan menjadi asisten dosen kita akan lebih memahami ilmu yang telah kita pelajari dan mendapatkan pahala yang insya allah dapat membantu kita di akhirat (ingat : ilmu yang bermanfaat itu pahalanya terus mengalir ketika kita sudah tiada sekalipun). 

3. Ikut Kepanitiaan 

Kepanitiaan


Di kampus setiap tahunnya pasti ada acara acara besar yang mana membutuhkan banyak anggota agar acara tersebut berjalan lancar. Cobalah untuk ikut 1 saja kepanitiaan dan masuk ke dalam divisi yang membuatmu tertarik. 

4. Ikut Workshop, Pelatihan dan Seminar 


Workhsop, Pelatihan dan Seminar


Salah satu benefit menjadi mahasiswa adalah banyak workshop, pelatihan dan seminar di internal kampus sendiri. Jika ada waktu, ikutilah, tidak ada ruginya. Dengan mengikuti kegiatan tersebut kita bisa mendapatkan ilmu, sertifikat, perut yang kenyang dan bahkan door prize. Di dalam acara seminar cobalah untuk pro aktif seperti bertanya, yang mana kadang kala ada hadiah untuk para penanya. 

5. Bekerja Freelance atau Magang

Magang


Sebagai mahasiswa kita memang waktunya terbatas, namun setidaknya kita dapat mencicipi rasanya dunia kerja dengan Magang. Atau mencari uang tambahan dengan bekerja freelance. Dengan bekerja freelance, kita dapat belajar mandiri dan memaknai bagaimana sulitnya mendapat uang. Jangan membiasakan diri kita untuk selalu mengengadahkan tangan kepada orang tua 

6. Menjadi Peserta Lomba


Juara Lomba


Selama kuliah sayang sekali jika kita tidak mengikuti lomba. Kalah atau menang itu urusan belakangan. Yang penting adalah mencoba dulu. Banyak sekali lomba yang bisa diikuti, mulai dari lomba menulis, lomba infografis, lomba poster, lomba foto, bahkan lomba spesifik keilmuan tertentu contohnya di teknik sipil ada lomba beton, lomba struktur ramping, dan lain-lain. Lomba-lomva seperti ini biasanya dalam bentuk team, untuk itu alangkah baiknya berteman dekatlah dengan teman-teman yang memiliki semangat tinggi dan jiwa yang kompetitif. 

7. Menjadi Penulis 

Menulis Blogger


Salah satu profesi yang aku senangi dari dulu adalah seorang penulis. Kenapa?? menurutku menulis itu adalah kegiatan yang paling flexible. Apapun profesi kita hari ini, di waktu senggang kita bisa membuat tulisan. Bagi yang senang menulis, kamu bisa bergabung di unit sastra, atau berkontribusi menjadi penulis majalah kampus, atau di situs semacam blog. 

8. Ikut pertukaran pelajar 


Exchange Student


Untuk dapat menjadi perwakilan pertukaran pelajar keluar negeri memanglah tidak mudah. Untuk menjadi delegasi tersebut, banyak persyaratan yang harus kita penuhi, seperti bahasa inggris yang mumpuni, public speaking yang bagus, ada baiknya jika kita mempersiapkannya jauh-jauh hari. Menjadi mahasiswa yang pernah exchange adalah suatu pengalaman yang luar biasa dimana kita dapat memperkenalkan Indonesia, atau sebaliknya mengenal culture yang menarik dari negara luar, dan juga dapat terlibat dalam project kemanusiaan. 

9. Jalan-jalan 

Jalan-jalan


Kegiatan akademik, kemahasiswaan dan pekerjaan terkadang membuat kita lelah. Ketika libur kuliah, cobalah berikan waktu untuk diri sendiri untuk menikmati alam dan mengagumi keindahan ciptaan tuhan. Banyak yang dapat kamu coba selama libur, seperti naik gunung, jalan-jalan ke daerah lain, mencoba olahraga ekstreem seperti arung jeram, rapeling dan sebagainya. Selama kukiah mungkin kamu bisa menabung dan menyimpan uang dari hasil pekerjaan freelance mu. 

10. Berwirausaha 

Berwirausaha


Sebagai mahasiswa ada baiknya kamu mencoba berwirausaha, selain menghasilkan uang kamu juga punya pengalaman. Melatih diri untuk berwirausaha adalah cara yang baik untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan pasca kampus. Karena, jika sekiranya kamu tidak diterima bekerja, ada baiknya kamu mencoba berwirausaha. 

Mungkin sekian dulu tulisan dari Catatan Annisa kali ini, yang di tulis pure bedasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan terhadap pengalaman orang lain. Terima kasih sudah membaca.

Monday, 19 February 2018

Re-write tanya jawab seputar perkuliahan, teknik sipil, dan ITB (part 2)




11. Mata kuliah yang menurut kakak paling susah di takhlukan di teknik sipil ada ga?


Mata kuliah yang agak sulit menurut saya adalah Beton Prategang. Beton prategang ini memang perhitungannya lebih kompleks daripada beton beton bertulang biasa. Tetapi ini sangat menarik, karena beton prategang ini banyak digunakan untuk struktur dengan bentang panjang, contohnya balok girder jembatan layang bentang 30 m.

12. Mahal ga ka, biaya hidup di sekitar ITB?

Mahal atau tidaknya biaya hidup tergantung gaya hidup. Kalau biaya makan sehari-hari sekitar kampus tidak mahal kok, kisaran 10 ribu sampai 20 ribu. Kalau kos-kosan tergantung fasilitas, pandai-pandai mencari saja sesuai keuangan. Sebagai gambaran, waktu kuliah saya menghabiskan biaya sekitar 1,5 juta perbulannya dengan rincian 500 ribu untuk kos, dan 1 juta untuk biaya hidup.

13. Kak, pas udah masuk teknik sipil masih ada mata kuliah yang ada kimia nya gitu ga?

Mata kuliah kimisa di pelajari ketika semester 1 dan 2 saja. Setelah melewati tahap TPB, dan masuk jurusan teknik sipil di semester 3. belajar tentang kimia sudah tidak ada, mungkin hanya sedikit menyinggung nama bahan kimi untuk pembuatan semen (hanya itu).

14. Perhitungan-perhitungan di teknik sipil kayak matematika sama fisikanya ribet ga kak?

Hmm, awal-awal tidak ribet kok. Tapi kalau udah masuk semester-semester akhir, ribet hitungannya.

15. Di ITB katanya banyak beasiswa ya kak?

Iya, banyak kok. Asalkan kita rajin untuk mengurusa persyaratannya dan mendaftar beasiswanya.

16. Jurusan yang banyak peminatnya di FTSL? sama tips nya dong kak buat yang mau masuk teknik sipil?

Di FTSL, jurusan yang banyak peminatnya adalah teknik sipil. Tipsnya: usaha + do'a= sukses.

17. Kak, anak-anak itb individuali gitu ga sih?

Mungkin ada anak itb yang individualis, tapi tidak semuanya. Masih banyak kok teman-teman yang tidak individualis alias mau berbagi. Tetapi, kalau berbagi jawaban saat ujian itu baru tidak boleh.



18. Kak bagi tips-tips sukses dapat nilai bagus dong di ITB

Disini ada tips sukses dapat nilai bagus nih, tips-sukses-akademik-selama-di_kuliah

19. Ka, kan abis tpb ada pemilihan jurusan tuh, nah biar masuk ke jurusan yang kita mau tuh berdasarkan ipk atau apa?

Prosesnya begini, misalkan jumlah mahasiswa FTSL 450 orang, mahasiswa FTSL yang minta sipil ada 300 orang, kuota jurusan sipil 160 orang, nah dari 300 orang yang minat sipil tadi di ranking IPK nya. Misalkan, aku masuk 160 orang teratas dari peminat tersebut, maka aku di terima di pilihan pertamaku teknik sipil. Tapi kalu ternyata aku rangking 161, jadi aku masuk ke jurusan pilihan ku misalkan teknik lingkungan.



20. Bener ga sih kak, perkuliahan di ITB itu berat?

"Kuliah di ITB itu berat, kamu ga akan kuat, biar aku saja", By : DILAN-da ketakutan. Wkwk, bercanda.

Kalau boleh jujur, ya berat. Tapi meskipun berat buktinya banyak kok orang yang sukses menjalani perkuliahan di ITB. Yang penting tetap berusaha, berikan usaha terbaik selama berkuliah,






Re-write, tanya jawab seputar perkuliahan, teknik sipil dan ITB (part 1)




Kali ini aku sengaja re-write tentang tanya jawab seputar kampus ITB, teknik sipil dan kehidupan perkuliahan, karena postingannya sudah tenggelam. Pertanyaan dan tanya jawab ini bersumber dari akun ask.fm aku di link ini ask.fm/AnnisaWisdayati (bisa di klik linknya).



1. Kak mau nanya dong, jurusan teknik sipil itu belajar apa aja? Lebih ke fisika ya kak?


Di Sipil itu belajarnya aja bisa baca di link ini ya " jurusan teknik sipil itu apa?" . Secara garis besar ilmu teknik sipil itu banyak belajar Fisikanya. Tapi nggak semua ilmu fisika, hanya yang Mekanika saja.



2. Kalau jurusan yang ada di itb, yang belajar tentang kimia tuh apa aja sih kak?


- Farmasi
- Teknik Lingkungan
- Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
- Teknik Kimia
- Rekayasan Hayati (ini aku tidak tahu persis)

3. Kesulitan apa aja yang pernah kakak alamin selama di teknik sipil itb?

Saya ingin bilang ini sebagai tantangan sih, bukan kesulitan
- Manajemen waktu. kita harus punya waktu untuk diri sendiri, keluarga, akademik dan oraganisasi. Jadi ya harus pandai-pandai disini menetapkan porsinya. Kalau bisa kita harus bisa produktif, biar cv nya bagus.
- Materi di semester akhir di teknik sipil itu semakin menarik, tapi semakin sulit
- Kadang-kadang,  Sabtu Minggu ada dosen yang minta kuliah pengganti
- Banyak Tugas, dan kadang bikin stress, Ya tapi ini ajang kita untuk melatih diri bekerja di bawah tekanan.

4. Menurut kakak susah tidak untuk survive di FTSL?


- Menurut saya tidak susah, asalkan kita mau berusaha, dan belajar yang benar selama di kampus, insha Allah survive kok. Soalnya jika kita dapat di terima di ITB, idealnya jika kita belajarnya benar insya Allah kita akan survive kok.


5. Fisika yang ada di teknik sipil, banyak rumus-rumusnya gitu tidak kak, kayak di SMA?


Nggak kayak SMA kok. Rumus dasarnya ya materi mekanika, seperti Sigma F = 0, Sigma Momen sama dengan nol.


6. Assalamu'alaikum kak, kalau masuk ITB jurusan teknik sipil sulit tidak ya?


Waalaikum salam, jika kita mempersiapkannya diri belajar dengan baik, dan belajarnya sudah jauh-jauh hari insya Allah tidak akan sulit.


7. Dulu masuk itb lewat jalur snmptn undangan apa sbmptn ka? kalo lewat snmptn dulu rata-rata nilai rapor kakak berapa?

Alhamdulillah saya diterima lewat jalur snmptn undangan. Nilai rata-rata rapor saya sekitar 85.

8. Saya pernah denger nih kak, bener ga sih kalau orang-orang di ftsl rada nyantai gitu ga seambis di STEI/FTI? 

Banyak orang yang bilangnya sih gitu jika di nilai secara generalral, tapi menurut saya personal anak FTSL ada banyak juga anak FTSL yang ambis. Anak STEI itu ada juga yang terlihat nyantai, tapi tau-tau nilainya dewa.

9. Hal-hal menarik yang pernah kakak alamin selama di teknik sipil / pas masih TPB

Pas TPB
- Olahraga 6 keliling SARAGA
- Belajar Gambar Teknik
- Tiduran di Perpus
- Jadwal yang teratur

Pas di Sipil
1. Ospek jurusan
2. Kepanitiaan wisuda
3. Pulang dari Laboratorium Mekanika Tanah jam 12 malam
4. Menginap di kampus untuk mengerjakan tugas
5. Tugas akhir design berkelompok
6. Bersahabat dengan Nci dan Ica beserta kechaosan tugas-tugas.

10. Kak, alasan kenapa milih masuk teknik sipil. Karena passion atau apa gitu?

Saya memilih teknik sipil karena passion. Dari kecil saya memang sudah suka dan penasaran sekali tentang infrastruktur dan gedung-gedung pencakar langit. Ketika saya smp, Padang dilanda gempa, banyak gedung yang hancur dan banyak korban. Disitu mendorong saya semakin ingin tahun tentang sipil, terlintas di benak saya, bagaimana cara membangun struktur yang tahan gempa? semuanya terjawab saat saya kuliah di teknik sipil.
















Tuesday, 6 February 2018

Pak Nazwir,




Kehidupan Pasca Kampus

Apa yang kamu pikirkan ketika revisi tugas akhir selesai, toga sudah di tangan, beberapa hari lagi aka di wisuda???. Saat itu saya berpikir yeay, alhamdulillah, saya bebas dan terlepas dari belenggu kuliah, saya akan tidur nyenyak tanpa gangguan dan begadang setiap malam mengerjakan tugas akhir. Saya pun dan teman2 merayakan keberhasilan ini dengan berfoto-foto prawisuda dengan background labtek kembar ITB yang sangat khas itu, melempar-lempar toga layaknya iklan susu indo*ilk dahulu kala.

Yup ternyata yang saya pikirkan tersebut benar, tetapi hanya sampai minggu pertama setelah di wisuda. Ketika saya wisuda, keluarga sayapun datang dari Sumatera, dan mereka meninggalkan sekolah dan kerja demi hari baik saya yang akan di lepas menjadi pengangguran. Arak-arakan wisuda pun tak kalah meriah, hingga hujan pun memisahkan ku berteduh di bawah sekre. Tulisan "Daripada ragu, lebih baik pulang", berada di Punggung kami yang sangat bahagia di hari menjadi wisudawan, sekaligus bersedih melepas status kami sebagai mahasiswa.

Minggu pertama pun berlalu, aku meminta waktu untuk tidak pulang ke rumah lantaran ingin menyelesaikan tanggung jawabku sebagai asisten, sekaligus mencoba peruntunganku di rantau orang. Mendaftar kerja di jobfair, psikotes, interview dan lain-lain di jalani demi sebuah masa depan. Tetapi belum berhasil, memasuki bulan kedua pun masih struggle untuk ikut seleksi beberapa BUMN. Memasuki 1.5 bulan pengangguran, tidurpun sudah mulai tidak nyenyak, orang tua pun sudah mulai meminta pulang jika blm ada pengharapan disana, dan perasaan tidak enak pun karena sudah membebani org tua sudah mulai menghantui. Akhirnya saya memutuskan, yup saya harus bekerja. Akhirnya alhamdulillah saya sangat bersyukur di terima di salah satu konsultan di Bandung, lokasinya pun tak jauh dari kosan saya yang membuat saya senang pulang pergi kerja dengan berjalan kaki. Disini saya bekerja tidak sesuai dengan bidang peminatan saya di teknik sipil (manajemen konstruksi), justru saya bekerja di bidang struktur. Yup di luar zona nyaman bukan?, tetapi justru saya mendapatkan banyak sekali ilmu struktur disini. Ya alhamdulillah saya sudah 2 bulan bekerja disini, semoga seterusnya saya tetap terus enjoy dengan apa yang saya jalani di hari berikutnya. Dengan bekerja di konsultan, saya merasakan hari-hari saya lebih produktif, ilmu saya bertambah, saya tidak lagi stress seperti 1,5 bula pengangguran lalu, ternyata saya salah, dunia pasca campus yang saya pikir akan bebas dari kesibukan, justru membuat saya merasa tidak nyaman, karena saya terbiasa memiliki kesibukan.



Tuesday, 30 January 2018

melawan kesedihan

Siapa yang tidak pernah sedih di dunia ini?? ya siapapun pasti pernah merasakannya, begitupun aku. Hidup terkadang memang tidak dapat mengikuti apa yg kita mau. Tidak semua harapan dan keinginan kita dapat terwujud, ya kita hanya bisa mengusahakan yang terbaik apa yang kita bisa, itulah takdir.

Kita tidak mampu mengubah takdir yang telah terjadi. Tetapi kita bisa mengusahakan takdir yg baik yang akan terjadi, itulah ikhtiar. Berdamailah, bahwa keinginan tak harus di dapatkan hari ini. Bahwa doa tak harus terkabul hari ini. mungkin besok atau lusa, mungkin saja doa2mu telah sampai di surga kelak, terus berusaha, berdoa dan berpengharapan pada-Nya.

Tulisanku ini bukan mencoba untuk menggurui dirimu, aku hanya menasehati diriku yang bersedih.

Thursday, 11 January 2018

Masa Depan

Masa depan adalah rahasia dari Allah.
Dan masa lalu adalah pelajaran.
Masa sekarang adalah perjuangan.

Ada yang tau ga kita hidup sampai kapan? Mati itu adalah masa depan. Kapan tanggalnya, cara meninggalnya kita tidak akan pernah tahu.

Seperti mati, Akhirat juga masa depan.

Untuk masa depan yang baik, perlu persiapan yang baik sejak dini.

Tulisan ini hanya sekedar share di tengah malam

Sunday, 31 December 2017

Resolusi Untuk 2018

“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”

Berdasarkan kutipan hadist diatas, maka saya tidak ingin hari ini akan sama dengan hari sebelumnya, apalagi jika lebih buruk daripada hari sebelumnya. Sebagai reminder bagi diri saya sendiri, saya ingin ke depannya menjadi lebih baik lagi, dan saya harus ngapain ke depannya, secara garis besar saya ingin melakukan hal ini ditahun 2018:

1. Agama/Ibadah:
- Sholat di awal waktu dan Tidak meninggalkan sholat
- Membaca Al-Quran minimal 5 ayat sehari
- Mengganti hutang puasa

2. Kesehatan
- Bangun Subuh dan kurangi begadang
- Rajin memasak, makan sayur dan buah
- Mengurangi atau menjauhi makanan berkolesterol tinggi
- Olahraga
- Minum air putih yang cukup
- Keep Positif thinking

3. Karir/Pendidikan:
- Tetap continue belajar bahasa inggris
- Mempersiapkan dokumen keperluan S2 ataupun Beasiswa
- Mempersiapkan diri dengan mengerjakan soal2 CPNS
- Kurangi Buka Sosmed kalau tidak ada yang diperlukan
- Baca berita terupdate 
- Mengikuti kegiatan sosial 
- Tetap menulis hal-hal yang dapat bermanfaat
- Menabung untuk beli kamera wkwk 

4. Relationship
- Menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan teman
- Menambah teman-teman baru 
- Stay humble kepada orang lain 

Itulah perencanaan saya di tahun ini, semoga tahun ini saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Menutup Tahun 2017

Akhirnya kita sampai di penghujung tahun 2017, dan disambut dengan tahun baru 2018. Malam 31 Desember itu aku merenung panjang, mengenang beberapa perstiwa yang telah dilalui. Apa saja yang ku lalui?
1. Menemui Si Alinyemen Cantik Kelok Sembilan (Januari)
2. Ke Pekanbaru dengan nekat pakai google Map (Januari)
3. Sekedar pergi main ke Kota Baru Parahyangan dan Masjid Al-Irsyad Bandung
4. Berpetualang ke Stone Garden, yang mana menjadi the last adventure bareng Nci (Februari)
5. Awal Tugas Akhir Terminal Intermoda Joyoboyo (Februari)
6. The last Outbond - Arung Jeram di Situ Cileunca (Maret)
7. Pelatihan Toefl di UPT Bahasa ITB (Maret-Mei)
8. Sidang Proposal TA (April)
9. UAS, ketinggalan kuliah lapangan (Mei)
10. Tugas Akhir yang penuh drama wkwk (Mei Juni)
11. Masih bekerja freelance sebgai surveyor, atau pengajar les privat (Mei Juni)
12. Menunggu seminar progress yang tak kunjung terwujud akhirnya pulang ke Padang (Juni)
13. Sambil TA mengisi waktu dengan menulis dan belajar masak (Juni)
14. Merecharge energi ke Lembah Harau Payakumbuh dan Berjalan2 ke Batusangkar
15. Sidang Progress TA (Juli)
16. Main ke rumah Nci di Serang selama 3 hari dan Pergi wisata ke Banten Lama dan Danau, sekaligus menikmati es kuwut Kuta Bali (Agustus)
17. Sidang TA dan Revisi, dan Masih jadi Asisten Esbikon (Agustus-September)
18. Persiapan wisuda dan dokumentasi setiap sudut kenangan di Bandung bersama Dela dan Rani
19. Tidak dapat mendaftar CPNS karena belum punya Ijazah, ;(
20. Wisuda Oktober dan Job Fair
21. Evaluasi, dan upgrading untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, ya masih sering ikut seminar2 di kampus (November)
22. Bikin 4 tampilan CV dan Apply Kerja (November)
23. Pelatihan Entrepreneurship IA ITB selama 4 hari (November)
24. Beberapa interview (Desember)
25. Mulai beranjak ke Plan B menyusun strategi untuk seleksi CPNS, S2, dan Beasiswa (Desember)

Thursday, 14 December 2017

Tahun Pertama TPB (Tahap Persiapan Bersama) ITB



Di postingan sebelumnya saya sudah cerita tentang perjuangan saya sampai keterima di ITB, nah kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya di tahun pertama di ITB.

OSKM ITB Agustus 2013


OSKM, apa sih OSKM? OSKM adalah singkatan dari Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa, ya semacam MOS kalau di SMAnya. Jadi lewat OSKM ini kita akan belajar mengenali lingkungan kampus, dan juga mengenali tentang nilai-nilai kemahasiswaan.

Senin Agustus 2013, hari itu adalah hari gladi bersih pelantikan mahasiswa baru ITB. Pagi pukul 06.00 bersama teman-teman di asrama kita pergi ke kampus naik angkot kalapa dago yang sudah menunggu sedari tadi di depan asrama.

Pagi itu mahasiswa baru ITB menggunakan seragam sekolah putih abu-abu dan di baluti jaket almamater ITB berwarna biru tosca. Baru sampai di gerbang belakang ITB, aku bersama teman-teman di bimbing menuju depan Sabuga untuk berbaris sesuai dengan kelompok yang sudah di bagi. Kelompok ini adalah kelompok taplok, dimana dalam satu itu terdiri dari minimal 1 orang di setiap fakultas, dan terdapat 3 orang kakak taplok yang mana 1 tahun angkatannya diatas kita.

Apakah OSKM itu ospek?
OSKM itu bukan ospek kok, di  ITB ospek jurusan itu di mulai saat setelah masuk jurusan. Lamanya OSKM sekitar 6 hari, setelah itu seninnya kita masuk kuliah. Hello guys, kita sudah bukan SMA lagi ternyata, 6 Hari menggunakan seragam sekolah SMA putih abu-abu saat OSKM seakan-akan menjadi salam perpisahan dengan putih abu-abu dan di sambut oleh sebuah almamater.

SEMESTER 1 Kuliah

Di ITB tahun pertama kuliah kita tidak langsung di cemplungin masuk jurusan yang di inginkan, kita harus melewati 1 tahun pertama yaitu namanya TPB yaitu tahap persiapan bersama, ada juga yang bilang TPB itu adalah tahap paling bahagia wkwk.

Di TPB kita akan belajar kembali pelajaran SMA, sehingga banyak yang menyebut TPB itu sebagai SMA kelas 4, tetapi materi kuliah di TPB lebih berat daripada di SMA, soal-soal ujian kita kayak soal-soal olimpiade gitu. Kenapa begitu, jadi mungkin ITB ingin menyetarakan kemampuan dasar semua mahasiswa baru yaitu terutama Mafikinya, karena pendidikan Indonesia itu bisa di bilang tidak merata, ada yang SMA nya bagus banget, gurunya kompeten dsb, ada juga yang tidak, jadi untuk itu perlu penyetaraan.

Apa aja sih mata kuliah TPB? 
Aku akan kasih tau mata kuliah TPB untuk fakultas FTSL
Semester I
1. Kalkulus 4 SKS
2. Fisika 4 SKS, ada Praktikum
3. Kimia 3 SKS, ada Praktikum
4. PRD (Pengantar Rekayasa Desain) 2 SKS
5. PTI (Pengantar Teknologi Informasi) 2 SKS, Ada Praktikum
6. Bahasa Inggris 2 SKS

Semester II
1. Kalkulus 4 SKS
2. Fisika 4 SKS, ada Praktikum
3. Kimia 3 SKS, ada Praktikum
4. PRD (Pengantar Rekayasa Desain) 2 SKS
5. Gamtek (Gambar Teknik) 2 SKS
6. TTKI (tata tulis karya ilmiah) 2 SKS
7. Olahraga, 2 SKS

Minggu Pertama Kuliah
Minggu pertama kuliah itu indah banget, hehe belum ada kesibukan yang berarti, praktikum belum di mulai, belum sibuk kegiatan organisasi, ya you will say "I'm free". Tapi ternyata itu berlaku 2 minggu pertama,

Minggu Ketiga Kuliah
Minggu ke-3 kita sudah mulai disibukan oleh aktifitas Praktikum, tugas, kuis dan UTS. Selama TPB itu kita kuliah Senin sampai Jumat, dan ujian hari Sabtu, dan itu berlaku setiap minggu. Jadi memang tidak ada waktu khusus untuk ujian. Di Minggu ketiga kuliah, akan ada yang namanya OHU (open house unit), di ITB terdapat lebih dari 80 unit kegiatan mahasiswa, daftarlah ke unit yang kamu minati dan sesuaikan jadwal kegiatannya dengan aktivitas akademik mu. Intinya kuliah itu akademik dan organisasi haruslah ada porsinya masing-masing.

Nah waktu itu saya mendaftar Gamais ITB dan UKM (unit kesenian minangkabau), tetapi saya tidak berlanjut sampai ke pelantikan, karena saat itu saya ingin memfokuskan diri ke akademik. Karena awal kuliah di ITB saya agak kesulitan beradaptasi karena materi yang diajarkan sangat cepat dan materinya bagi saya saat itu sulit.

Waktu di TPB itu based on pengalaman saya mendapatkan nilai tinggi itu sangatlah sulit. Padahal batas nilai A nya tidaklah setinggi di jurusan. Misalnya Kalkulus batas nilai A yaitu 80, Fisika batas nilai A 75, Kimia batas nilai A nya 72. Jadi jangan kaget juga pada saat SMA nilai ulangannya > 90 tiba-tiba nge anjlok. Waktu itu nilai UTS Fisika ku 54, tapi saya masih bersyukur karena masih banyak juga yang lebih rendah daripada saya nilainya, UTS Kalkulus saya 74, dan UTS kimia saya 53 Haha. Tapi sabar, masih ada UTS II, Nilai Praktikum, Nilai RBL, Nilai Tugas, Nilai Kuis, disitulah saya mengejar kekurangan nilai saya.

Pengenalan Jurusan
Di ITB pada tahun pertama akan ada yang namanya pengenalan jurusan di masing fakultas, setiap jurusan akan mempresentasikan mengenai jurusan dan seperti apa lapangan kerjanya, lingkup yang di pelajari dan sebagainya. Kalau saya memang dari awal sudah memantapkan hati untuk memilih jurusan Teknik Sipil.

Hororweek Ol.Akademik
Setelah melewati 16 minggu perkuliahan dan serangkaian ujian di ITB, akhirnya datanglah masa penantian di akhir semester di ITB yaitu IP. Itu adalah IP perdana ku selama perkuliahan di ITB. Ada rasa dag-dig-dug ketika membuka nilai di Ol.akademik. Nah alhamdulillah saya mendapatkan IP>3, tapi jangan salah, banyak juga teman-teman yang IP nya 4, atau nyaris 4, ada juga yang di bawah 3 alias 2 komaan, ya IP mahasiswa ITB itu bervariasi. Nah di ITB sendiri sering di dengar tidak boleh membicarakan SARIP (Suku Agama Ras dan IP) untuk menghormati perasaan teman kita hehe.

Sekian dulu cerita masa TPB saya kali ini, next di lain waktu saya akan berbagi cerita lagi.








Friday, 8 December 2017

Kisah Perjuanganku Masuk ITB

Hello semua, 
Berawal dari sebuah pertanyaan seorang murid SMA yang bertanya mengenai perjuangan saya masuk salah satu kampus idaman siswa SMA yaitu ITB.
Baiklah, kali ini saya akan bercerita. 

2010
Saya seorang anak desa, yang bersekolah di salah satu sekolah SMA favorit di kota Pariaman, yaitu SMA N 1 Pariaman. Saya memilih bersekolah disini karena tenaga pengajarnya yang bagus, siswa-siswanya pandai, tanpa spp dan lingkungan sekolahnya yang nyaman. Saat itu aku masuk kelas unggul, kelas dimana kami dikumpulkan bedasarkan seleksi nilai rapor, wawancara, serta prestasi selama di SMP. Mungkin yang membuat saya terdampar di kelas ini adalah karena semasa SMP saya pernah meraih juara umum, aktif di kegiatan sekolah dan berbagai perlombaan akademik. Pertama kali di lokal unggul ini Alhamdulillah aku meraih ranking 6 di kelas.

Mei 2011
Tahun 2011 adalah tahun dimana mulai adanya jalur SNMPTN undangan, dan adanya beasiswa Bidikmisi. Saat itu ada seniorku yang berinisial Y, lulus SNMPTN undangan dengan beasiswa Bidikmisi di ITB, fakultas STEI. Yeah, itulah awal pertama kali ku mendengar nama ITB. Sebelumnya aku tidak pernah berfikir untuk kuliah disini, karena yang saya tahu saat itu nama kampus hanya 2 yaitu Unand dan UNP. Guru matematika saya sangat membanggakan prestasi bang Y ini, dan saya dengar siswi yang menjadi juara kelas di kelasku menginginkan masuk universitas itu juga. Saya semakin penasaran, bagaimana sih kampus ini?. Berawal dari situ saya mencari tahu mengenai ITB lewat bantuan mbah google, dari situ saya melihat data-data yang ada bahwa untuk masuk ITB persaingannya cukup ketat.

September 2011
Libur panjang lebaran usai sudah, saya kembali masuk sekolah. Saya mencoba menghubungi bang Y ini lewat fb meskipun sebelumnya tidak kenal. Dari situ aku menggali informasi sebanyak-banyaknya. Saat itu aku bercita-cita ingin menjadi arsitek, dan di ITB terdapat di fakultas SAPPK (sekolah arsitektur dan perencanaan wilayah dan kota), nama fakultasnya keren ya. SAPPK ini tingkat kesulitannya termasuk menengah di ITB. Detik itu juga saya seperti menemukan tujuan yang terarah yaitu masuk SAPPK ITB. Semenjak itu mulai awal semester 1 kelas 11, aku rajin belajar. Saya membahas soal-soal sbmptn dari buku yang aku pinjam di perpus, setiap minggu aku harus memperpanjang peminjaman buku tersebut. Setiap hari saya menargetkan membahas 5 soal. Dan itu memang konsisten saya jalani setiap hari sampai buku-buku tersebut khatam.


Prestasi saya meningkat, nilai saya yang awalnya selalu di bawah 80 menjadi diatas 90, dan di beberapa lomba pun aku mampu masuk sebagai finalist. Dari sini saya menyimpulkan, jika kita memiliki tujuan yang jelas, maka alam bawah sadar membuat kita berusaha menuju apa yang kita inginkan dan semestapun mendukung, jadi jangan takut bermimpi, tapi kerahkan seluruh tenaga untuk menggapainya. 

Saya berasal dari keluarga sederhana, saat SMA saya tidak pernah les atau bimbel (padahal sekarang saya jadi pengajar les wkwk), selama SMA aku benar-benar mengandalkan belajar sendiri di kosan (sedari SMA saya sudah kos, belajar hidup mandiri, memasak, dan mencuci pakaianpun saya lakukan sendiri). Rata-rata teman sekelas saya mengikuti les, tapi itu tidak menyulutkan semangat saya, saya belajar dengan cara saya sendiri. Saat itu saya sering belajar menggunakan hp yaitu lewat fanpage facebook yang sering terdapat kuis-kuis mafiki, saya sering memenangkan kuis dan mendapatkan reward berupa pulsa.

2012
Orang tua saya mulai mengetahui keinginan diam-diam saya saat itu adalah ingin masuk ITB, dan mereka melihat diantara selipan catatan-catatan buku saya. Saat itu orang tua saya berterus terang tidak mampu menyekolahkan saya kesana dan terlebih lagi orang tua saya mengira bahwa saya tidak akan mampu hidup sendiri di rantau orang sana. Tetapi, saya mencoba meyakinkan orang tua saya, bahwa saya akan mencari beasiswa dan saya saat itu saya ingin mendapatkan beasiswa Bidikmisi yaitu beasiswa dari menteri pendidikan dengan mengcover biaya kuliah dan memberikan biaya hidup juga. Orang tua saya tetap menolak. Saat itu saya terdiam, apa saya akan melanjutkan mimpi ini atau tidak. Tapi ternyata hati saya tidak berubah, pikiran saya masih saja tertuju ingin berkuliah di ITB. Lambat laun akhirnya orang tua saya mengizinkan kan walaupun saya tahu ketika itu ayah berkata pada Ibu "biarkan saja dulu, jangan patahkan semangatnya, toh dia belum tentu bias lulus ITB".

Zoom In ITB 2013
Ini adalah salah satu event tahunan yang di selenggarakan mahasiswa ITB yang berasal dari Sumbar. Praevent nya adalah kakak kelas saya dating ke kelas-kelas di SMA untuk sharing pengalaman dan memberikan informasi mengenai bagaimana berkuliah di ITB. Acara besar zoom in ini dilaksanakan di Universitas Andalas Padang. Saya pun datang ke acara ini bersama teman-teman sekolah saya. Saya sangat antusias. Disitu terdapat acara seminar berupa penjelasan mengenai fakultas di ITB, penampilan dari UKM, dan terdapat stand2 seperti stand fakultas dan beasiswa.  Saat itu saya senang sekali dan gemes melihat jaket hijau Tosca ITB dan bergumam semoga tahun depan saya dapat memakai jaket tersebut dan menjadi Panitia Zoom In ITB (Alhamdulillah ternyata keinginan ini tercapai setelah setahun kemudian, saya menjadi anggota dana usaha dan datang ke sebuah Bimbel di kota Padang untuk mengajukan proposal dana).


2013
Impian semakin dekat, ujian nasional pun akan dimulai. Semangat belajar saya pun semakin membara. Saya dan teman-teman sekelas menuliskan impiannya masing-masing di dinding kelas. Dan saya menulis ini.
Amiin


Di bangku sekolah saya terdapat ini.


Saat itu saya bingung menentukan mana yang saya pilih antara FTSL dan SAPPK, karena dari kecil saya sangat tertarik dengan infrastruktur. Setelah saya cari tahu ternyata minat saya lebih cocok FTSL karena saya lebih minat di Teknik Sipil. Akhirnya pada memasukan data SNMPTN saya pilih Teknik Sipil.

Saat itu beberapa orang dari teman saya di kelas diajukan untuk beasiswa BM, tetapi saya tidak diajukan oleh sekolah. Oleh karena itu saya dating ke guru BK dan menceritakan keadaan diri saya dan saya butuh beasiswa itu. Guru BK pun mengurus data diri saya dan membimbing saya untuk melengkapi persyaratan-persyaratannya. 

Pandangan Orang Terdekat
Suatu hari orang tua saya dating ke rumah salah satu keluarga saya, mereka bertanya "Annisa ingin kuliah dimana?", orang tua saya menjawab "Katanya ingin mencoba daftar di ITB". Salah seorang dari keluarga tersebut langsung mengatakan seperti ini "Emangnya ada uang 50 juta? ITB uang masuknya segitu. Masuk ITB itu harus punya uang dan harus pintar", dengan ekspresi yang kurang mengenakan. Orang tua sayapun menjelaskan sebenarnya sekarang sudah ada beasiswa, tapi ya mereka yang mendengar tetap tidak mempercayai dan terkesan mematahkan. 

Walaupun saya tidak mendengar langsung, ya saya sedih orang tua saya dianggap seperti itu. Saya sadar bahwa saya berasal dari orang sederhana, tapi kata-kata yang pedih diatas saya jadikan motivasi bagi diri saya untuk membuktikan bahwa saya bisa berkuliah di ITB dengan beasiswa. Semenjak peristiwa itu, orang tua saya tidak pernah lagi menjawab kalau saya akan berkuliah di ITB, setiap teman-teman ataupun keluarga yang bertanya kedua orang tua saya selalu mengatakan bahwa saya akan masuk Teknik Sipil Unand. Iya tak apa, orang lain tak perlu tahu mimpi saya seperti apa, yang jelas saat itu saya focus saja untuk belajar.

Mei 2013
Pengumuman SNMPTN undangan
Hari itu akan diummkan hasil SNMPTN undangan, saya tidak berharap banyak, karena saya hanya ranking 11 di kelas, biasanya yang lolos SNMPTN undangan dari sekolah saya hanya yang juara 3 besar umum dari sekolah saya. Tapi sore itu ternyata Allah berkehendak lain, impian saya di kabulkan, saya di terima di FTSL ITB. Ya betapa senangnya saya saat itu. Tapi di hari yang sama saya sedih, terbayang bahwa saya akan meninggalkan keluarga dan hidup di rantau orang sendirian.

Saya di antarkan ibu ke Bandung, dan ditemani sampai saya mendapat asrama. 2 Hari pertama di Bandung, saya sedih, saya tidak sanggup meninggalkan keluarga. Tetapi ibu selalu menguatkan saya bahwa saya disini untuk masa depan saya, dan Ibu slalu mendoa untuk kesuksesan saya. Akhirnya saya masuk asrama, di asrama saya menemukan 2 orang teman orang Minang yaitu Dela dan Fitra. Kita pun sering bersama-sama. Ibupun akhirnya kembali ke Padang. Sedih ya pasti, homesick diawal-awal ya pasti ada, tapi akhirnya saya pun terbiasa.
 OSKM ITB

Ketika Matrikulasi ITB















Sunday, 30 July 2017

Menabung dan Segala Macam Manfaatnya

Banyak orang yang merasa kesulitan untuk menabung. Apalagi di era modern ini semuanya di jajakan di depan mata lewat dunia maya. Membuat masyarakat menjadi semakin konsumtif. Siapa yang tidak ngiler dengan barang-barang bagus, dan bermerk. Media online membuat orang yang awalnya tidak ada niat belanja menjadi belanja. Mungkin beda dengan dulu, dulu untuk belanja orang menyediakan uang dulu, baru ke toko atau ke pasar melihat barang-barang yang di inginkan baru, jika cocok baru membeli.

Tak ada masalah dengan keberadaan media online. Media online justru memberikan kita lebih banyak pilihan dan mempermudah mencari apa yang kita inginkan. Tapi yang penting adalah membeli barang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan saja.

Menabung, seberapa penting sih menabung?

Baik, saya akan bercerita tentang laptop kesayangan saya ber merk Asus dengan processor Intel 5 dibeli seharga 7 juta. Laptop ini saya beli dari hasil tabungan saya dari hingga sma. Pas kuliah saya kesulitan menabung karena pengeluaran akademik saya sangatlah tinggi, baru bisa menabung lagi setelah semester 6 dengan bekerja freelance. 

Dari TK saya tinggal bersama nenek. Keluarga ibu saya adalah keluarga petani dan sekaligus berdagang. Kakek saya memiliki usaha penggilingan padi, berladang, berkebun, sekaligus memiliki kios penjualan beras secara eceran maupun grosiran. Karena tinggal bersama mereka, saya pun sering menjadi bagian logistik dari usaha mereka, seperti menjual biji coklat, menjaga kios minyak dan beras, menjaga jemuran padi, menjual telur angsa dan ayam, bahkan jadi tukang kasih makan ternak sekaligus selain itu juga menjadi tukang tagih hutang pada konsumen. Setiap usai pekerjaan itu, kakek selalu memberi saya semacam reward uang jajan.

Uang saya pun terkumpul. Dari kecil saya tidak terbiasa meminta uang jajan atau minta beli mainan. Jikalau saya memiliki mainan, itu atas inisiatif orang tua yang membelikan atau saya yang membeli mainan dengan uang saya sendiri. Uang yang saya kumpulkan saya titip ke kakek, dan dijadikan modal usaha lagi. Setiap bulannya uang yang saya titipkan diberi tamhan 5% dari modal. Itupun bukan saya yang memintatapi kakeklah yang secara suka rela memberinya.

Kelas 5 sd, saat itu musim sekali anak membeli kertas binder dan bindernya. Jadilah saya saat itu menjadi penjual kertas binder di sekolah, serta menjual buku binder dengan cicilan pun. Sambil menjual biji coklat biasanya saya juga membeli kertas binder yang akan saya jual. Penjualan saya pun cukup banyak, sampai adik kelas dan tetangga-tetanggapun membeli. 

Ketika SMP binder sudah tidak menjadi tren lagi, pekerjaan saya pun beralih menjadi pengajar les, tukang ketik soal ujian, tukang jaga warnet, dan hasilnya kembali saya tabung. Ketika kelas 2 SMP kakek pun meninggal. Uang hasil penjualan binder dan uang logistik bekerja dengan kakek saya tabung ke ibu. Dan ibu membekukannya dengan membelikannya dalam bentuk emas. Setiap tahunnya harga emas selalu naik, dan nilai rupiah tabungan saya pun juga ikut naik.

Dari kecil saya memang bukan tipe anak senang jajan atau membeli hal yang tidak perlu. Sampai sekarang pun kalau diajak ke bioskop saya tidak suka, buang2 uang saja. Bukan berarti saya tidak pernah menonton di bioskop. Saya lebih suka jalan-jalan, karena itu memang hobi saya.

Bagi saya sendiri menabung tak harus rutin. Saya menerapkan cara menabung seperti ini. Misalkan saya mendapat tambahan uang dari hak jajan saya, maka itu akan di ambil sebagai tabungan. Atau juga bisa, saya menabung dari penghematan yang saya lakukan. Misalkan saya berangkat ke kampus dengan jalan kaki, karena saya jalan kaki artinya saya tidak mengeluarkan ongkos, maka uang tersebut masuk dalam bentuk tabungan. Misalnya juga, jatah makan saya dalam 2 hari adalah 60 ribu. Karena saya meluangkan waktu untuk memasak, sehingga pengeluaran saya hanyalah 20 ribu untuk 2 hari. Maka, 40 ribu sisanya menjadi tabungan.

Dengan cara tersebutlah sampai sekarang saya bisa membeli apa yang saya mau. Karena saya tidak terbiasa meminta atau merengek pada orang tua. Dan orang tua saya memberi saya uang jajan tanpa saya memintanya. 

Berhemat bukan berarti pelit. Hemat adalah cara menghindari kemubaziran dan melakukan sesuatu pada tempatnya. Keadaan hidup dari kecil membuat saya harus membiasakan diri hidup hemat. Saat saya masih kecil orang tua saya membeli 1 petak rumah dengan mencicil setiap bulannya, saya sering sakit-sakitan karena daya tahan tubuh lemah. Gaji ayah setiap bulan habis untuk berobat dan mencicil rumah. Ketika berumur 5 tahun, kantor tempat ayah bekerja bankrut, dan ayah di PHK. Akhirnya ayah bekerja serabutan, jadi fasilitator, pengawas proyek dan sebagainya. Ekonomi keluarga kami merosot parah saat ayah mengganggur 1 tahun, dan sakit. Kami hidup dari uang tabungan selama ayah bekerja, ibu pun membantu perekonomian dengan gaji honorer nya sebagai guru smp tidak seberapa di tambah dengan menjual beras. Setiap ayah bekerja ibu selalu menyisihkan uang dapur untuk menabung. Kondisi proyek yang musiman, membuat ibu menjadi was-was dengan keuangan. Aku pun sebagai anak ikut mengerti, hal itu membuat aku tidak pernah meminta ini itu kepada orang tua selain kewajiban mereka seperti membayar uang masuk sekolah dan uang jajan atau ongkos sekolah. Di luar itu seperti beli hp pun tidak aku minta. Di sekolah pun aku tidak pernah les, aku hanya cukup belajar sendiri dari buku di perpustakaan. Kadang-kadang aku mendapat beasiswa waktu SMP, karena berhasil menjadi juara umum. 

Ketika SMA pun aku mencari SMA yang tidak membayar SPP dan tetap bagus. Seperti SMA ku dulu, SMA 1 Pariaman. Ketika kuliah di biayayi kuliah full 4 tahun dan mendapat biaya hidup. Aku merasa beruntung, aku menjadi salah satu anak yang tidak mampu, tetapi Allah memberikan kecerdasan yang bisa menunjang pendidikanku dan diperhatikan pendidikannya oleh pemerintah. Semenjak aku kuliah pun ekonomi keluargaku membaik, ayah tidak pernah lagi menganggur, dan rezeki tak terduga kadang juga sering datang. Dan alhamdulillah dengan menabung dan berhemat hidup kami tidak pernah meminjam uang dan dililit hutang.

Begitulah the power of saving pemirsa. 













Friday, 23 June 2017

Masa kecilku sebagai Anak Desa

Aku dilahirkan 22 tahun lalu di kota Padang, sebuah alasan membuat aku beserta keluargaku pindah ke Kabupaten Padang Pariaman.  Kami tinggal di rumah nenek, dan ayah masih menghuni rumah kami di Padang dan setiap minggu ker Pariaman, pada saat kelas 2 SD ibu dan adikku kembali ke Padang, sementara aku masih bertahan tinggal bersama nenek di Pariaman.

Kami tinggal di sebuah desa di kecamatan Sungai Limau. Kakekku memiliki usaha berdagang beras hingga kios bensin, dan juga sekaligus menjual hasil tanaman kami seperti biji coklat, sayur dan beternak ayam, itik dan angsa. Biasanya aku lah setiap minggu menjualkan biji coklat ke Pasar. 

Kegiatan sehari-hariku di rumah adalah sekolah dari pagi hingga pukul 1 siang, pulang sekolah makan, dan menjaga kios beras dan kios minyak kakek sambil mengawasi jemuran kakek dari burung gereja, sambil itu pula aku mengerjakan PR. Pukul 3 sore aku pergi mengaji ke Masjid bersama teman-teman. Pulang dari masjid aku bermain di lapangan rumput bersama teman-temanku, dan aku membawa gembala seperti kambing. Aku mencarikannya rumput dan mengikatnya di pohon jambu. Setelah puas bermaain, aku membawa ternakku pulang. Sesampai di rumah aku memberi makan ayam, dan angsa, mengumpulkan telur-telur serta membersihkannya. Kemudia barulah berangkat mandi. Usai mandi sholat maghrib dan bantu-bantu nenek di rumah membersihkan rumah seperti menyapu dan mencuci piring. Setelah itu makan malam, dan belajar sambil mendengarkan radio. 

Begitulah keseharianku menjadi anak desa. Sangat menyenangkan, tidak mengenal gadget, memanfaatkan waktu dengan baik, dan jauh dari konten pornografi. Walaupun telambat mengenal teknologi pun, saat itu aku tetap bisa berprestasi di sekolah dan mendapati peringkat juara umum di SMP. 

Satu hal yang paling aku senangi dari kakekku, beliau orang yang sangat rajin dan gigih dalam berusaha. Memanfaatkan semaksimal mungkin lahan yang kami punya. Di rumah nenekku, banyak terdapat pohon yang menghasilkan buah-buahan, diantaranya pohon Mangga, pohon pepaya, pohon kelapa, pohon coklat dan lain-lain. Kakekku juga menanam sayur-sayuran seperti kangkun dan menanam bawang dan cabe, serta tumbuhan rempah-rempah lainnya, sehingga kami tidaklah sering belanja di luar, karena hampir semua kebutuhan di penuhi di sekitar rumah.

Aku sangat senang tinggal di rumah nenek, banyak belajar, pemandangan sawah di belakang rumah yang indah, dekat dari pantai, ah tapi sayang saat itu aku tak punya kamera hp agar dapat menjepret indahknya kenangan masa kecil. Meskipun tada hp, tapi ingatan masa kecil itu sangat indah terekam dalam ingatanku.




Pohon kelapa yang aku duduki itu berumur beda 3 tahun denganku, ketika ingin kelapa muda aku hanya tinggal petik. Setiap sore akan ada pemandangan kakekku membawa itik-itik kami pulang dan berjalan dari pematang sawah. Haha, itik suka stress kalau di kurung, makanya setiap hari harus di bawa jalan-jalan, biar lebih produktif mengasilkan telur. Biasanya di bawa jalan-jalan ke sawah, dan si itik akan mencari dan memakan keong kecil-kecil, keong kecil2 ini akan merangsang itik untuk bertelur, dan di kandang kami tetap memberinya makan berupa dadak alias kulit2 bekas penggilingan padi yang di haluskan dalam mesin, kamipun tak perlu membeli dadak, cukup mengambilnya di mesin penggilingan padi, karena keluargaku saat itu juga memiliki usaha jasa penggilingan padi agar menjadi beras.


Sekian Cerita Annisa kali ini

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*



Thursday, 22 June 2017

KULIAH LAPANGAN LRT JAKARTA

Akhir-akhirnya Indonesia sedangan gencar-gencarnya  membangun infrastruktur masal. Salah satunya LRT di Jakarta. Apa sih LRT itu? LRT adalah Light Rail Transit, moda transportasi berbasis Rel. Sekarang LRT di Indonesia masih dalam tahap konstruksi, di bangun dengan jalur elevated atap seperti jalan layang, yang berada sekitar 20 m dari permukaan tanah. LRT, merupakan salah satu transportasi massalyang di bangun pemerintah untuk mengurasi masalah kemacetan di daerah JABODEBEK yang semakin hari semakin parah. Dengan pemerintah mendorong masyarakat mau menggunakan transportasi umum yang cepat, efisien, dan mengurangi macet. 

Kayak apa sih konstruksi LRT yang sedang di bangun?
 Coba lihat hasil perjalan kuliah lapanganku ke Adhi Karya Kontraktor dan ke lapangan juga,


Itu adalah foto saat saya sedang bertanya mengenai metode pelaksanaan LRT.



Sedikit penjelasan mengenai LRT, pembangunan LRT itu di laksanakan oleh beberapa kontraktor salah satunya kontraktor Adhi Karya. Struktur dari Jalur LRT ini terbuat dari beton bertulang dan beton prategang. Salah satu elemn struktur yang menggunakan beton bertulang adalah balok girder yang berbentuk box. Apa bedanya beton prategang dengan beton bertulang biasa? Balok prategang adalah balok yang pada proses konstruksinya di berikan tegangan awal sebelum beban bekerja. Beton prategang sendiri terdiri 2 jenis juga, yaitu prategang post tension dan pre tension. Pada konstruksi LRT ini kalau ga salah prategangnya secara post tension.

Mungkin itu aja postingan kali ini.
*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*





Wednesday, 21 June 2017

Mengapa aku ingin menulis

Salah satu cita cita dalam hidupku adalah menjadi penulis buku, dan berharap ada namaku dan biodataku di belakang halaman buku yang aku tulis. Apapun jenis tulisannya, entah cerita novel atau justru teks book. Mengapa aku tak mengambil jurusan sastra saja, tanya temanku. Aku tak ingin fokus di situ, aku ingin ceritaku di jurusan lain menjadi tulisanku. Ya itulah aku pilih jurusan teknik sipil, jurusan menjadi pahlawan menurutku (terlepas dari sangkut paut adanya kepentingan politik dan uang).

Tapi aku inginlah tetap ingin menjadi penulis, lebih tepatnya keinginanku menjadi penulis sekaligus engineer traveller, entah itu terkesan hanya wacana atau bukan, tak apa, aku hanya mengucapkan apa yang aku pikirkan. Kadang-kadang tanpa aku sadari para malaikat mengaminkannya, dan Allah mengabulkan itu menjadi takdir, salah satunya mimpiku untuk kuliah di ITB sudah menjadi takdir. Sekarang aku melanjutkan mimpi lagi, dan mengucapkan lagi mimpiku, terkabul ataupun tidak, itu adalah keputusan Allah.

Terkadang sesekali aku kembali membaca postingan postingan ku di blog yg telah lama ku tulis, membuatku seperti kembali ke lorong lorong waktu masa lalu. Mengapa demikian? Karena menulis dapat merekam perjalanan hidup, mungkin dengan video atau kita bisa melihat di layar tentang perjalanan hidup yang lalu, tetapi terlalu memakan memori, berbeda dengan menulis. Mungkin hanya butuh satu atau hingga 3 gambar agar tulisan itu lebih kuat penggambarannya. Satu hal ketika aku menulis, aku tak pernah memikirkan isinya terlalu dalam, aku membiarkan mengalir saja dengan apa yang aku pikirkan, setelah itu baru aku membaca kembali dan memfilter mana yang pantas aku sampaikan mana yang tidak.

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*

Tuesday, 30 May 2017

Menghargai Waktu

"Waktu adalah uang..
Tetapi tidak ada harga atas waktu...
Memiliki waktu tak menjadikan kita kaya.
Tetapi memanfaatkannya sebaik mungkin adalah sumber kekayaan"

Dari kecil saya terbiasa tepat waktu,
Saya tidak pernah terlambat sekolah...
Selama 12 tahun dari SD hingga SMA, saya hanya terlambat 1 kali ketika SMA dan dihukum..
Kadang saya mulai kesal merasa waktu saya sering disia-siakan, karena menunggu orang yang sering kali tidak tepat waktu, tetapi saya memang belum pernah menujukan kemarahan pada org yg menzalimi waktu saya...
Waktu adalah anugerah tuhan yang tak dapat di beli dengan cara apapun...
Sampai akhirnya saya lelah merasa waktu saya di permainkan. Semenjak kuliah saya pun mulai tidak tepat waktu misalnya berjanji dengan org khususnya org kita, saya biasanya aku sengaja telat 20 menit agar waktu saya tidak mubazir..

Namun suatu ketika di semester 5, setiap berjanji dengan teman saya voba trik seperti itu atau dengan cara saya membawa laptop dan mencicil tugas sambil menunggu org yang di tunggu. Namun suatu ketika di semester 8 saya lakukan hal yg sama mensiasati 20 menit terlambat.. waktu itu saya telatnya lebih lama karna ngeprint dahulu... teman kelompok tugas besar saya menunggu, padahal dia bisa mencicil TA dulu sambil menunggu saya. Setiba saya disana, saya langsung ya di marahi, diomelin sejadi2nya di depan umum. Saya hanya bisa diam dan melapangkan dada, (saya merasa tidak fair, seumur hidup ratusan kali waktu saya di zalimi orang tidak pernah saya se kesal itu pada org lain, tidak pernah saya semarah itu sama org lain, kalau pun kesal saya hanya memgurut dada, tapi mengapa sekali saja saya menzalimi org lain tanpa sengaja ya menzalimi org lain saya harus menelan pahit nya lidah org lain terhadap saya).

Pengalaman lain adalah, kuliah lapangan di jadwalkan berangkat pul 5.30 pagi.. sepagi buta itu, saya ketiduran karna semalam lelah pulang mengajar les, saya terbangun pukul 5.40, ternyata bus belum berangkat, buru2 saya berangkat ke kampus, akhirnya sampai di kampus setelah 20 detik di tinggal bis, saya di tinggal dan tidak jadi kuliah lapangan, padahal itu adalah kuliah lapangan yang saya tunggu2 1 semester itu. Ya sudah itu resiko perbuatan saya.

Semenjak itu saya kembali menjadi seseorang yang tepat waktu agar tidak merepotkan org lain. Tapi tak ada yg berubah, setiap org yang berjanji kembali menzolimi waktu saya, berjanji kumpul kelompok pukul 3 , baru ngumpul pukul 8, ini kelewatan. Berjanji pukul 1 sampai pukul 2.30 tidak memberi kabar, padahal sudah susah2 pergi ke kampus , bersiap2, menunggu sekian lama tanpa hasil, akhirnya batal terus menerus. Sampai kapan kedisiplinan bangsa kita ini berubah??? . Kalau di zolimi selalu protes, marah2 dan memaki orang lain, giliran menzolimi tidak pernah mencoba meminta maaf...

Belajar lah hargai waktu org lain, setidaknya kalupun tak bisa menepati janji, beri org lain kabar secepatnya, jangan biarkan menunggu..

*#RamadhanInspiratif*
*#Challenge*
*#Aksara*