Dalam hidup, saya sering mengamati bahwa orang yang sukses adalah mereka yang berani memulai, dan tidak takut akan resiko. Setiap pekerjaan pasti ada resikonya, tetapi mereka-mereka yang sukses adalah orang-orang yang tahu cara mengurangi dan menghindari resiko tersebut dengan perhitungan yang tepat.
Sebetulnya saya pun juga belum sukses, tapi saya orang yang cukup ambisius terhadap mimpi-mimpi saya, merencanakannya secara matang, dan menepis semua alasan tentang "tidak bisa". Terkadang saya sering berdebat dengan ayah tentang diri saya yang ambisius, yang terkadang membuat saya stress, dan khawatir. Tapi sebetulnya stress dan khawatir itu adalah bagian dari proses. Kharakter ayah dan saya memang jauh berbeda, saya bukan tipe orang yang pasrah, saya tipe orang yang berusaha maximal dulu, tidak mudah untuk menyerah walau saya sering mengeluh dan mengomel, tapi saya mengerjakannya sampai selesai.
Saya belajar dari kegagalan orang tua saya yang berpikir konservatif, dan takut resiko. Kalau saja saya tidak menuruti keyakinan saya di saat SMA mungkin sekarang ini belum tentu saya kuliah di ITB. Orang tua saya sempat takut dengan resiko, bagaimana jika saya terima disana, dan tidak di terima beasiswa. Entah kenapa saya punya keyakinan yang begitu besar, bahwa saya mampu survive kuliah disitu, dan lulus dengan baik. Walaupun pada awal kuliah saya sering mengeluh, jauh dari orang tua dan sulit mendapat nilai yang bagus. Namun, dari situ saya belajar, ya mengeluh tak masalah menurut saya, saya lepaskan uneg-uneg kegelisahan saya, setelah itu ya mencari solusi, dan melanjutkan pekerjaan.
Berani untuk keluar dari zona nyaman, ya benar. Terkadang saya berpikir kenapa jalan yang saya tempuhi begitu sulit ya? tapi setelah jauh berjalan melewati hal sulit, dan melihat ke belakang, saya bangga pada diri saya sendiri ternyata saya telah melewatinya walaupun harus berdarah-darah terlebih dahulu. Banyak yang bilang "nikmatnya pencapaian adalah setelah lelah berjuang".
Jadi untuk kamu yang saat ini merasa sesuatu impossible, tak apa, tapi kerjakan saja sampai ternyata impossible jadi i'm possible.
Jadi untuk kamu yang saat ini merasa sesuatu impossible, tak apa, tapi kerjakan saja sampai ternyata impossible jadi i'm possible.
Tulisan ini ku tulis untuk menyemangati diriku dan dirimu yang tengah berjuang untuk tujuan-tujuan hidup.