Kemaren tanggal 2 Mei, yaitu di peringati sebagai hari pendidikan nasional. Tiba-tiba di kepalaku melayang sebuah pikiran, "sanggup ga ya kalau suatu hari nanti aku menyekolahkan anak-anakku hingga lulus S1?". Ku coba hitung-hitung, dengan pendekatan berbagai asumsi, berikut asumsi-asumsi yang ku pergunakan.
1. Anak, masuknya ke sekolah negeri.
2. Ga pakai bimbel atau privat, kalau di rumah cukup maknya aja yang ngajarin dia.
3. Ga perlu masuk play group atau taman kanak-kanak.
4. Anaknya ga ngabisin duit buat pacar-pacaran dan sebagainya
5. Investasi pendidikan, dimulai sejak anaknya kelas 1 sd aja. Jadi sebelum masuk sd orang tuanya fokus invest buat beli rumah sederhana buat keluarga kecil mereka.
6. Kenaikan pendapatan orang tua, 10% pertahunnya dan dari pendapatan tersebut 30% nya di investasikan untuk pendidikan anak dengan profit investasi 5% - 10% pertahunnya
7. Lokasi yang di jadikan object, kota Bandung
8. Hidup anaknya udah minim banget nih, kasian kan ya wkwk
8. Hidup anaknya udah minim banget nih, kasian kan ya wkwk
Berikut perhitungan biayanya: (biaya tersebut include jajan, spp, uang masuk, dan uang bukunya yang sudah di rata-ratakan)
KONDISI 1 tanpa investasi
KONDISI 1 tanpa investasi
1. SD ----> Rp. 600.000/bulan x 12 bulan x 6 tahun
2. SMP ----> Rp. 900.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^6
3. SMA ----> Rp. 1.200.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^9
4. S1 (ITB-teknik) ----> UKT ----> Rp. 12.500.000/semester x 8 semester x 1.1^12
----> Biaya bulanan ----> Rp. 1.500.000/bulan x 12 bulan x 4 tahun x 1.1^12
=Rp. 742.271.597
di bulatkan, Rp. 741.300.000 (mohon koreksi lagi ya)
Berikut perhitungan penghasilan yang di alokasikan untuk seorang anak dan pendidikannya.
Asumsi pendapatan keluarga Rp. 8.000.000, 30% x 8.000.000 = 2.400.000
1. SD ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 6 tahun
2. SMP ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^6
3. SMA ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^9
4. Kuliah ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 4 tahun x 1.1^12
= 891.136.500
dibulatkan, Rp. 891.150.000
sisa uang 148,8 juta
Kalau orang tua ga investasi sama sekali, cuma bisa buat biayain 1 org anak, dengan asumsi
KONDISI 2, investasi, profit 5%
Coba kita hitung lebih detail ya, betapa pentignya investasi jauh-jauh hari:
sisa uang 148,8 juta
Kalau orang tua ga investasi sama sekali, cuma bisa buat biayain 1 org anak, dengan asumsi
KONDISI 2, investasi, profit 5%
Coba kita hitung lebih detail ya, betapa pentignya investasi jauh-jauh hari:
1. SD ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 6 tahun - Rp. 600.000/bulan x 12 bulan x 6 tahun
= Rp. 129.600.000 ----> masuk investasi ----> di invest selama 11 tahun
= Rp. 129.600.000 ----> masuk investasi ----> di invest selama 11 tahun
2. SMP ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^6 - Rp. 900.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^6 = Rp. 95.664.294 -----> di invest selama 7 tahun
3. SMA ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^9 - Rp. 1.200.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^9 = Rp. 101.863.340 -----> di invest selama 4 tahun.
Total nilai investasi saat anak sudah kuliah:
= Rp. 129.600.000 x 1.05^11 + 95.664.294 x 1.05^7 + 101.863.340 x 1.05^4 = Rp.
Total nilai investasi saat anak sudah kuliah:
= Rp. 129.600.000 x 1.05^11 + 95.664.294 x 1.05^7 + 101.863.340 x 1.05^4 = Rp.
480,084,776 |
Sisa uang pas anak ini lulus S1 jika melakukan investasi = Rp.
480,084,776.05 |
Ternyata dengan pendapatan segitu, hanya bisa menyekolahkan 1 orang anak.
Oh God, ternyata sulit ya membesarkan seorang anak di kota besar.
Padahal pengen bisa punya minimal 2 anak wkwk.
KONDISI 3, investasi dengan profit 10%
Jadi investasinya harus cari yang agresif nih, dengan profit 10%
Sisa uang pas anak ini lulus S1 jika melakukan investasi = Rp.
- Rp. 12.500.000/semester x 8 semester x 1.1^12 - Rp. 1.500.000/bulan x 12 bulan x 4 tahun x 1.1^12 = Rp. 527.061.955
sisanya ini bisa sih digunain buat anak ke-2, tapi mesti dikasih jarak sekitar 5 tahunan dengan kakaknya wkwk.
KONDISI 3, investasi dengan profit 10%
Jadi investasinya harus cari yang agresif nih, dengan profit 10%
1. SD ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 6 tahun - Rp. 600.000/bulan x 12 bulan x 6 tahun
= Rp. 129.600.000 ----> masuk investasi ----> di invest selama 11 tahun
= Rp. 129.600.000 ----> masuk investasi ----> di invest selama 11 tahun
2. SMP ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^6 - Rp. 900.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^6 = Rp. 95.664.294 -----> di invest selama 7 tahun
3. SMA ----> Rp. 2.400.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^9 - Rp. 1.200.000/bulan x 12 bulan x 3 tahun x 1.1^9 = Rp. 101.863.340 -----> di invest selama 4 tahun.
Total nilai investasi saat anak sudah kuliah:
= Rp. 129.600.000 x 1.1^11 + 95.664.294 x 1.1^7 + 101.863.340 x 1.1^4 = Rp.
Total nilai investasi saat anak sudah kuliah:
= Rp. 129.600.000 x 1.1^11 + 95.664.294 x 1.1^7 + 101.863.340 x 1.1^4 = Rp.
705.324.687 |
Sisa uang pas anak ini lulus S1 jika melakukan investasi = Rp.
705.324.687 |
sisanya ini bisa sih digunain buat anak ke-2, tapi mesti dikasih jarak sekitar 5 tahunan dengan kakaknya wkwk.
Itulah sekiranya estimasi biaya dari penulis mengenai pendidikan anak.
Salah ataupun kurangnya, tolong berikan masukan di kolom komentar.
Ingin menekankan sedikit, kenapa penulis terinspirasi menulis tulisan ini, menurut data lebih dari 30% perceraian rumah tangga disebabkan oleh masalah finansial. Sehingga untuk membangun rumah tangga itu perlu yang namanya persiapan, bukan siap mental dan usia saja, finansial menjadi faktor yang sangat penting di perhitungkan. Apalagi buat kamu yang menjadi generasi sandwich, ini akan menjadi lebih sulit lagi. Memang saat kita single dan muda hal-hal seperti ini ga akan terasa, tapi setelah memiliki anak, akan terasa sekali. Memang rezeki itu datangnya dari Allah, tapi kita nggak pernah tahu kan yang Allah tetapkan setiap hari dan setiap bulannya berapa?. Jadi melakukan estimasi itu tidak ada salahnya, agar kita lebih siap, dan menghindari resiko-resiko terburuk yang hadir dimasa depan.
FYI:
Berikut nilai inflasi 20 tahun terakhir dapat di cek di https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/bi-dan-inflasi/Contents/Penetapan.aspx
Berikut nilai inflasi 20 tahun terakhir dapat di cek di https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/bi-dan-inflasi/Contents/Penetapan.aspx
Sebetulnya aku bukan untuk nakut-nakutin, atau membuat kecemasan pada diriku dan orang lain. Tulisan ini hanya sekedar pengingat atau membuat kita melek dan sadar akan pentingnya perencanaan finansial. Jangan sampai demi hidup di hari ini, membuat kita lupa akan hidup di masa depan. Saya tahu persis generasi millenial tidak suka dengan wejangan seperti ini (padahal akupun generasai millenial juga wkwk).
Waah keren. Emang sih dalam usia 20+ banyak yang mengeluh ingin menikah tapi kalau pakai hitung2an gini jadi harus pikir2 lagi ya 😂
ReplyDeleteKamu mengerti banget kebutuhanku niis, auto bookmark ini mah
ReplyDeleteTulisannya Keren mba. Saya jadi kepikiran untuk mulai belajar tentang financial dan investasi
ReplyDelete