Usia dan kondisi seseorang terkadang sangat mempengaruhi cara pandang dalam menjawab pertanyaan ini. Tahun akhir 2018 silam aku menjalin hubungan dengan seseorang yang niatnya ingin segera serius, bahkan pengennya bisa nikah di di pertengahan 2019. Saat itu aku merasa belum siap menjalaninya, lantaran tengah S2, diapun sama, aku dan dia sama2 belum settle secara karir dan tabungan juga blm ada. Awal 2021 hubungan itupun kandas. Saat itu juga aku merasa masih sangat muda, 23 tahun. Aku masih ingin menikmati waktu sendiri, bebas kemana aja bersama teman-teman, pulang jam berapa aja tanpa tuntutan, tanpa ada negosiasi. Selain itu saat itu memang kondisinya belum tepat, orang tua juga masih ogah-ogahan dan blm setuju dan open minded dengan perbedaan.
Semua kondisi itu sekarang berbeda, aku sudah 27 tahun, pekerjaan yang settle sudah ada, dan aku ingin menentukan dimana aku ingin menetap dan juga memilih penempatan. Tapi jodohnya yang belum ada. Berkenalan dengan orang baru rasanya terlalu menguras energi.
Pertanyaannya kenapa harus nikah?. Aku tipikal orang yang masih tradisional, aku terlalu hanyut dalam aturan sosial yang berlaku di masyarakat. Berharap timeline hidupku sesuai dengan orang-orang pada umumnya, ada titik dimana aku merasa lebih mudah merencanakan masa depan dengan jelas apabila aku memiliki pasangan hidup. Seperti membeli rumah dan ingin menetap dimana, dan menyiapkan dana pendidikan anak dsb. Hal-hal yang tentunya lebih dulu dipersiapkan oleh teman2ku yang menikah.
Sementara aku sampai kini blm memiliki portfolio untuk hal-hal tersebut. Satu-satunya portfolio yang ku miliki dana membeli rumah dan pensiun. Ya itu sih yang aku butuhin kalau aku ga nikah2. Tapi kalau di pikir2, apa iya aku siap dengan itu semua?, alasan-alasanku ingin menikah benar-benar alasan teknis. Tapi apa iya, aku sudah memenuhi syarat secara mental?, bisa memiliki stok sabar, dan tidak berekspektasi, dan sudah memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni dalam membina rumah tangga?, aku tidak tau pasti. Mungkin sesekali aku butuh kali ya konsultasi dengan profesional apakah aku benar-benar siap, atau hal-hal seperti apa yang perlu aku latih dan aku benahi agar aku siap dan dapat menjalani rumah tangga dengan baik.
Sebenarnya aku juga tidak belum terlalu tua, secara researh usia terbaik menikah itu berada pada rentang 28 tahun - 32 tahun. Usia dimana karir sudah settle, dan siap secara mental, bahkan aku belum memasuki range itu. Mungkin perlu terlambat asal selamat.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete