Ada orang yang diuji dengan gagalnya bisnis, kematian orang yang dicintai, gagal dalam pendidikan, tidak memiliki keturunan dan bahkan tidak menemukan pasangan hidup. Tidak ada kondisi yang lebih baik pada dasarnya. Hanya saja rasa sakitnya ada yang impact lalu menghilang secara perlahan, tetapi ada juga yang rasa sakitnya sedikit tapi akut dalam jangka panjang. Yang menurutku tidak ada kondisi yang indah diantaranya.
Rasa kehilangan itu pasti ada, hanya soal waktu, kapan rasa kehilangan itu muncul. Perasaan hatipun akan terus naik turun. Ada saatnya membaik, terkadang kembali bersedih. Itulah yang kualami. Kadang aku larut dalam kesedihan itu, mengunci diri di kamar, lalu merenung dan menangis.
Lalu aku kembali tersadar. Sesungguhnya tak ada yang betul-betul bisa menjadi penyembuh rasa sakitku. Aku akan terus terpuruk jikaku tak bangkit. Ada kalanya aku merasa terisolasi dalam rasa sakit ini. Menjadi seseorang yang terhukum dalam keadaan.
Kuncinya adalah ikhlas.
Berkali-kali aku memasukan kata "ikhlas", dan membenamkannya di kepalaku, namun aku kadang juga tak kunjung melaksanakannya.
Aku merasa terlalu sendirian di tempat ini, tempatku bukan disini. Perasaan rendah diri itu kembali menyelimutiku, membuatku mengingat kembali ke asalku. Menempatkan kembali diriku yang dulu ada dimana.
Keluarlah dari zona nyaman Nisa.
Dari dulu memang aku terlalu mengejar kenyamanan, yang mana ini tidak baik untukku.
Ok. Mungkin aku yang terlalu takut menantang badai.
Tantangan dan kesulitan itu pasti ada.
Apakah ikhlas menerima itu ada?
No comments:
Post a Comment