Friday, 5 January 2018

Mengejar Bayang-bayang dan kemana akan kembali pulang

Waktu yang terus bergerak, atau aku yang tetap disini.
Aku pernah berpikir, apakah aku yang tidak mampu mengiringi jalannya waktu?.
Aku berhenti sejenak, mengumpulkan sisa-sisa tenaga di dalam tubuhku,
Sejenak aku duduk dan terdiam menghimpun tenaga dari alam,
Aku tanyakan pada diriku, apakah aku bergerak sampai detik ini mengikuti mauku?
Apakah aku bergerak karena aku mengikuti bayang-bayang orang lain di depanku?
Beberapa tahun lalu, iya...
Bayang-bayang itu berlari begitu cepat, dan menghilang di suatu perimpangan,
Aku kebingungan...
Persimpangan ini begitu sunyi, aku tak melihat notifikasi atau petunjuk,
Aku yang semula tak punya tujuan,
Aku buta dengan langkah ini,
Persimpangan ini begitu sunyi,
Aku tak melihat siapapun agar aku dapat bertanya,
Apa karena aku berjalan saat dini hari?
Apa karena aku tidak sabar, untuk diam sejenak menunggu pagi?
Aku bergerak dengan intuisi yang ku miliki,
Berjalan melewati lorong-lorong gang sempit,
Aku kembali bertanya, apa aku tersesat?
Ini bukan seperti tujuanku,
Aku menyadari, sudah teralu jauh berjalan dari rumah,
Apa aku kembali pulang saja?
Atau aku harus menunggu pagi dan menikmati ketersesatan ini?