Friday, 7 September 2018

"Nothing To Lose"

"Nothing to Lose", sebenarnya ini adalah istilah yang sering saya dengar, tapi saya tak begitu mendalami artinya. Tapi kejadian-kejadian dalam hidup after college membuat membuat saya menyadari istilah ini. Nothing to lose adalah sikap mental yang cendrung tidak mengedepankan ambisi atau result oriented tetapi focus pada prosesnya. Menjalani sesuatu tanpa merasa terbebani. Namun bukan berarti mengecilkan semangat juang.

Saya di wisuda 21 Oktober 2017 silam, ya udah 11 bulan melepas status sebagai mahasiswa. Masih ingat kurva ini? kurva/grafik kebahagiaan Mhs. ITB.



Saat ini hidup saya sudah lewat pada proses lulus, dan sekarang orientasinya mencari beasiswa atau mencari pekerjaan yang tepat. Mencari pasangan? ya sembari jalan saja haha. Jatuh bangun 11 bulan kehidupan after college cukup menempa mental saya, pahit manis kehidupan terasa sekali. Banyak kegagalan yang saya alami, namun kegagalan demi kegagalan ini membuat saya lebih mengenal diri saya lagi. 

Perasaan hopeless, ingin menyerah, dan sedih tentu pernah datang mengerubungi saya. Baru kemaren saya agak sedikit melankoli dengan hidup, setelah interview beasiswa. Ada beberapa pertanyaan yang mestinya dapat saya jawab dengan lebih tepat, tetapi karena saya gugup dan grogi yang berlebihan membuat saya banyak miss disitu. Seperti, salah satu interviewer menyoroti bagian pengalaman organisasi saya yang tidak pernah menjadi ketua atau sesuatu di himpunan. Ingin rasanya pinjam mesin waktu agar bisa kembali ke masa kuliah dan memperbaiki hal-hal yang kurang. Tapi aku bukan Nobita yang punya Doraemon haha. Doraemon kartun kesukaanku dari kecil. Kembali ke topik, segala yang berlalu cukup jadikan pelajaran saja. 


Nothing To Lose

Ok, saya belajar dari kekurangan saya di masa kuliah. Tapi ini bukanlah hal yang akan membuat hidup ini berakhir. Sempat saya berpikir, memangnya kalau kita nggak pernah memiliki jabatan tinggi di Organisasi kampus akan membuat kita ga berharga setelah lulus? atau membuat kita tidak bisa menjadi apa-apa?. Tentunya ini membuat kita merasa tidak adil. Ok, berhentilah menyalahkan masa lalu. Sebetulnya saya bukan orang yang tidak memiliki skill leadership, sebenarnya saya punya, hanya saja saya tidak mendapatkan kesempatan itu ketika di kampus. Ok, banyak orang yang tidak akan terima dengan pernyataan ini. 

Sebetulnya apapun yang terjadi, meskipun itu kegagalan, tak ada yang sia-sia. Ada pelajaran dan hikmah yang selalu kita ambil. Saya tidak ingin membebani diri dengan pikiran-pikiran yang membuat diri saya terpojokan. Saya ingin mengapresiasi diri ini dengan apa-apa yang sudah saya jalani. Setidaknya diri saya bukanlah orang yang lemah dan mudah menyerah.

Look Ahead - Fokus pada Potensi

Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan keunggulan dalam dirinya, ciptaan tuhan tak pernah ada yang sia-sia. Tinggal bagaimana kita menyikapi setiap hal yang sudah terjadi, dalam hidup tuhan sudah mengatur sedemikian rupa. Tuhan memberikan kita potensi agar kita dapat survive dalam hidup, tinggal bagaimana kita dapat memaksimalkan potensi apa yang kita punya.