Aku secara MBTI memiliki kepribadian INTJ, seorang yang sangat mengandalkan logika dalam hidupnya. Walau sekalipun aku INTJ, aku sangat rapuh secara perasaan, dan aku sangat berisiko sekali menderita untuk urusan cinta. Entah bagaimana sejauh ini aku belum bisa mengandalkan logikaku untuk hal yang berhubungan dengan ini.
Bagiku setiap foto, dan memori apapun yang ku miliki punya perasaan sendiri dan aku memaknainya sedalam dan sdetail mungkin, itu kelebihanku, tapi itu juga sekaligus kekuranganku. Aku bisa sedih sepanjang hari hanya karena setitik memori.
Memori benar-benar menggangguku, berbagai cara kulakukan, teknik mindfulness, alihin pikiran dsb. Dan salah satu cara lain adalah memerangi perasaan dan pikiran. Dalam situasi tersebut aku seakan-akan membelah diri. Aku seorang yang sedang di kuasai perasaan dan satu orang lagi sebagai Annisa yang penuh logika untuk menanggapi curhatan diriku yang di kuasai perasaan. Sampai akhirnya kedua orang yang berdialog ini menemukan kesimpulan. Biasanya aku berusaha memenangkan sisi yang penuh logika ini. Kalau aku terus-terusan mengikuti apa yang perasaanku mau, maka hidupku bisa hancur sendiri.
Sekian ceritaku hari ini.