Mengurai tentang manusia dan segala macam bentuk respondnya adalah seperti mengurai benang kusut satu persatu, ruwet dan kompleks, terutama tentang jiwa manusia, makanya ada keilmuan psikiatris. Manusia dapat berfungsi, berperan, dan produktif dengan baik ketika hormon-hormon di tubuhnya seimbang. Respondnya terhadap suatu kejadian bisa lebih stabil ketika hormonnya stabil.
Stres, tekanan, luka, genetik, trauma, cemas dan pengalaman membuat manusia kadang kehilangan kestabilan hormonnya.
Contohnya saat patah hati, tentu suasana hati sedang sedih, memakan makanan yang kamu sukapun tidak enak, padahal biasanya senang sekali, melakukan hobipun tidak bergairah. Apalagi sedang berduka trus terjadi sesuatu yang tidak mengenakan hati, maka rasanya cukup terpuruk ya.
Tapi ketika hari itu senang, bawaannya bahagia, sekalipun mengalami hal-hal yang mengesalkan di hari itu, dapat direspond dengan baik, tetap, tentram dan tersenyum.