Monday 28 October 2019

Hidup Butuh Rencana

Usiaku, yang tahun depan sudah memasuki seperempat abad. Sepantaran usiaku sekarang sudah banyak teman-temanku yang menikah dan memiliki anak. Namun saat ini diriku masih belum merasa siap, aku merasa siap setelah diriku lulus S2, sekitar 2 atau 3 tahun lagi. Aku ingin kejelasan karirku dulu. Saat ini aku sedang giat menabung sebagai cadangan hidupku di masa depan.

Aku butuh persiapan yang matang untuk mengarungi yang namanya rumah tangga. Aku tidak ingin mengalami masalah finansial. Aku sering mendengar celetukan temanku, aku capek ah kerja, pengen nikah aja. Dalam hatiku "mungkin kamu butuh liburan, bukan menikah". Banyak perempuan yang berpikir bahwa dengan menikah, tak perlu lagi kerja, cukup menerima uang bulanan dari suami. Logika ini benar jika pendapatan suami besar, sebesar-besarnya pendapatan suami jika tidak dapat di kelola dengan baik, ya petaka juga.

Namun pada kenyataannya kehidupan setelah menikah tak seindah di bayangkan. Yang dipikiranmu kamu senang karena bebas dari tuntutan kerja, dan memiliki pasangan hidup. Tapi realita yang terjadi, misal suamimu kerja, kamu tidak. Ya misal menikah di usia, 24, suamimu 26. Usia segitu masih diawal-awal merintis karir, gaji fresh graduate bisa kita tebak, 6 hingga 10juta. Ketika masih single uang segitu cukup banyak, bisa saving. Namun setelah berkeluarga, ada rumah yang mesti di kontrak, kalau ga ngontrak ya ada cicilan kpr, biaya makan sehari-sehari, syukur-syukur sebagai perempuan rajin masak, mencuci dan setrika baju sendiri. Artinya sebagai perempuan kita memang tidak lagi bekerja di luar rumah, tapi beekrja di dalam rumah. Di rumah bekerja penuh waktu mengelola keuangan, dan menjadi ibu rumah tangga.

Banyak teman-temanku yang merasa setelah menikah, kesibukan hanya di rumah, jauh pula dari orang tua. Diawal-awal pernikahan merasa stress, yang dulu sering bekerja, punya penghasilan sendiri yang bisa dipakai bebas, namun sekarang mesti di rumah, nggak bisa sering main, meskipun medapatkan uang dari suami namun uang tersebut harus di kelola dengan benar, memutar otak agar biaya hidup bisa murah, mengerjakan semua pekerjaan rumah. Dan itu kondisinya belum punya bayi, kalau sudah punya bayi akan semakin banyak lagi pekerjaan di rumah.

Oleh karena itulah, aku ingin betul-betul menikmati masa lajangku, mempersiapkan diri, agar hal-hal seperti itu tidak terjadi, memiliki modal yang cukup agar aku masih merasa bebas. 

Thursday 24 October 2019

Industri Kontruksi

Industri Konstruksi

Industri konstruksi, istilah umum yang dipakai didunia, dipakai untuk bisnis (merupakan bisnis dari kontraktor) dan di Indonesia dikenal sebagai Jasa Konstruksi. Di Indonesia, Jasa konstruksi tercampur dengan jasa konsultansi. Jasa konsultansi adalah segala kegiatan layanan profesi yang mendukung pelaksanaan konstruksi.

Organasasi Bisnis Konstruksi atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK). BUJK ada 2 macam : dilakukan oleh sebuah badan usaha dan dilakukan orang per orangan (diperbolehkan oleh UU)

Dalam menjalan sebuah badan usaha harus membuat rencana bisnis (bagaimana perusahaan itu dijalankan untuk mendapatkan keuntungan). Dalam menjalankan usaha semua perusahaan harus mendapatkan keuntungan untuk menghindari kebangkrutan (untuk itu harus dihitung). Proyek bersifat temporal (bisa menang lelang ataupun sebaliknya mengalami kekalahan). Ataupun dalam dalam tahun tertentu mengalami kerugian dan pada tahun berikutnya mengalami profit.

Konstruksi adalah proses membangun suatu fasilitas fisik yang diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan taraf hidup manusia. Proyek sering diartikan dengan bangunan fisik (Candi Borobudur, Jembatan, saluran irigasi, dan lain-lain. Konstruksi diproses oleh material mentah, alat, mesin yang pada akhirnya menjadi sebuah bangunan yang diinginkan. Kegiatan konstruksi meliputi persiapan lahan, kontruksi bangunan dan struktur sipil, dan sampai proses demolisi.

Konstruksi merupakan penerapan ilmu seni dan ilmu pengetahuan, berhubungan erat dengan bahaya (Dirty, Difficult and Dangerous), mengendalikan kekacauan (mengatur orang, lahan yang terbatas, mengatur material dan mengatur lahan), dimana digunakan keratifitas, pengetahuan, kekuatan, determinasi, dan ketahanan untuk mengontrol lingkungan.

Industri adalah aktivitas dengan memproses material mentah dan pembuatan barang didalam pabrik. Bentuk tertentu atau sektor ekonomi atau aktivitas komersial, contoh : pabrik motor, pabrik sabun. Dalam perkembangannya kegiatan industri tidak terbatas hanya industri manufaktur tetapi kegiatan bisnis lainnya seperti turis industri, industri pertanian.

Konstruksi disebut industry karena sama-sama kegiatan ekonomik dimana memproses material mentah menjadi sebuah produk akhir.
Industri konstruksi sektor dari ekonomi dari suatu negara yang berkaitan dengan persiapan lahan dan pembangunan,perbaikan dari bangunan, struktur dan properti lainnya. Termasuk explorasi bahan-bahan yang terkandung didalam bumi. Cakupan Industri Konstruksi adalah :

Industri Konstruksi Gedung: semua kontraktor umum dan pembangunan jenis kontruksi yang berhubungan dengan perumahan, pertanian, komersial.
Industri Konstruksi Berat : semua kontraktor umum yang utamanya berhubungan dengan konstruksi berat seperti (Jalan Tol, Jembatan, Jalan kereta api, proyek irigasi, dan pengendalian banjir, dan proyek dermaga)
Special trade construction industry: merupakan subkontraktor yang memiliki keahlian dalam suatu bidang. Merupakan subkontraktor yang memiliki kontrak kerja dengan kontraktor utama contoh : pengecatan gedung, pekerjan kelistrikan, pemasangan pipa.
Konstruksi berbeda dengan manufaktur karena :
Manufaktur tidak dikontrol oleh kondisi alam, sedangkan konstruksi sangat dipengaruhi oleh cuaca dan berbagai kondisi lingkungan (hujan)
Seasonality, untuk manufaktur yang sangat mengandalkan musim (contoh : pabrik yang bergerak dalam agrikultur seperti buah-buahan, beras dll.
Setiap proyek itu bersifat unik, karena setiap proyek tidak akan sama meskipun item pekerjaan sama hal ini dikarenakan kondisi geologi, sosial dan iklim yang pastinya akan berbeda.
Dilaksanakan di area terpencil dengan kesulitan akses masuk yang bermacam-macam.
Proses yang tidak bisa diprediksi dan bisa menjumpai kondisi-kondisi yang tak terduga
Biaya tak terduga bisa saja terjadi (faktor human error).
Sulitnya untuk mengatur sumber daya.
Inovasi teknis yang diadopsi bersifat lebih lambat
Kesuksesan konstruksi tergantung kualitas orangnya.
Berorientasi pada kepuasan owner

Masalah yang dihadapi pada Industri Konstruksi
Masih sangat tradisional dan terbagi-bagi; lambat dalam perkembangan teknologi yang baru.
Building code yang terbatas atau ketinggalan jaman.
Masalah perjanjian tenaga kerja dan aturan hukum.
Kekurangan keuntungan atau insentif lainnya
Peraturan pemerintah
Batasan linkungan
NIMBY Syndrome
Global competition

Divisi-divisi Industri
Residential Construction: pada umumnya dilaksanakan oleh pihak swasta, bersifat spekulatif, developer merupakan pemilik sementara yang nantinya akan dijual kepada owner (pembeli), dan dirancang oleh arsitektur atau developers.
Building Construction: merupakan bangunan institusi atau komersil (Sekolah, Ruah Sakit, Gereja, Penjara). 
Heavy Construction :
- Konstruksi arah horizontal
- 20-25% dari industry konstruksi
- Sebagian besar pembiaya public berasal dari asosiasi besar.
- Jumlah massa dari material dasar adalah bumi, bebatuan, baja, kayu, dan beton.
- Membutuhkan pengetahuan kesipilan dan geologi
- Engineers dan pembangun biasanya merupakan spealisasi dari bangunan yang dibangun
- Memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan (tanah dan air)
- Kontrak perjanjian kerja diperoleh melalui tawar menawar harga (proses lelang)
Industrial Construction (contoh pembangkit listik) :
- Proyek dengan skala besar
- Tingkat kerumitan teknologi yang tinggi
- Mewakili 5-10% dari pasar
- Didesign dan dibangun oleh perusahaan konstraktor besar dengan kecangihaan teknis pelaksanaan pada level tertinggi
- Melibatkan banyak disiplin ilmu (sipil, mekanik, kimia, elektrik)
- Kerumitan pada system mekanik, proses pemasangan pipa, dan peralatan.
- Kebanyakan merupakan kepemilikan pribadi (di negara-negara barat), di Indonesia industri yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan banyak orang dikuasai oleh negara.
- Menggunakan kontrak Turnkey.
- Design harus berhubungan erat dengan teknologi dan operasi fasilitas.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi
1. Owner/Pemilik: orang yang memiliki pemahan yang baik mengenai proyek akan dilaksanakan, bisa bersifat swasta atau public, membayar kontraktor utama sesuai dengan perjanjian dan progress pekerjaan yang dicapai, menerbitkan Surat Perintah Kerja dan bisa memutuskan hubungan kerja (cut off) apabila pelaksana proyek tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kontrak perjanjian kerja.
2. Designer:
Architects : pihak yang menggambar tampak-tampak konstruksi yang akan dikerjakan. Ukuran perusahaan mulai praktisi perseorangan sampai perusahaan besar terintegritas. Kebanyakan proyek bangunan atau perumahan.
Engineers : Sipil, mekanik, struktur, kimia, lingkungan, geoteknik, dan multidisiplin lainnya.
3. Kontraktor Umum : biasa disebut kontraktor utama. Ada juga kontraktor yang bekerja berdasarkan sepasialisasi yang dimiliki (subkontraktor). Subkontraktor ini bekerja sama dengan kontraktor utama untuk pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan spesialisasinya. Jenis organisasi kontraktor di mulai dari perseorangan maupun kontraktor besar, mencakup A/E/C firms (perusahaan kontraktor yang menangani mulai design (menggambar dan melakukan perhitungan design bangunan sampai mengerjakan konstruksi bangunan)
4. Construction Manager : seseorang yang biasa disewa oleh owner dimana pekerjaan tingkat pekerjaan yang sulit dan pemilik tidak menguasai pekerjaan yang akan dilakukan.
CM for fee (management services only) kebanyakan di Indonesia dimana CM mulai dipekerjakan pada saat konstruksi dimulai. 
Pekerjaan CM dapat mencakup manajemen dari proses design  sampai pekerjaan konstruksi.
Jasa CM temasuk inspeksi dan keseluruhan proyek atau manajemen program.
Beresiko
5. Suppliers : perseorangan atau perusahaan yang menjalin kerja sama (JO) dengan kontraktor (contoh: material, distribusi, sewa alat berat, manufaktur)
6. Fabricators : berhubungan dengan bahan-bahan fabrikasi seperti: Struktur baja, beton precast, dan kayu
7. Labor/Trade Unions : merupakan pekerja yang terlibat dalam proses konstruksi. Di negara barat tenaga pekerja harus direkrut melalui Trade Unions sedangkan di Indonesia lebih dengan mandor.
8. Pemerintahan : 
Bersifat federal, state, lokal, atau quasi-government (kerja sama gabungan antara pemerintah dan swasta dalam rangka memaksimalkan kinerja)
Merupakan pemilik dari proyek, sebagai contoh : Proyek Kementrian-kementrian dan Dinas/ Instansi baik Provinsi/Kabupaten/Kota.
Non-ownership function : berupa perpajakan dan peraturan dari pemerintah mulai dari Kementrian (Bappenas, LPJK, dll), Propinsi, lokal, dan quasi-government.
9. Utility Companies : 
Seperti elektrik, komunikasi, air, dan saluran limbah sanitasi
Pemiliki dan peyedia jasa
Memiliki sifat yang tidak dipisahkan dari proses
Dapat menyebabkan permasalahn dengan konstrusi bangunan yang baru (rusaknya kabel optic akibat penggalian terowongan).
Gangguan bisa menyebabkan pembengkakan biaya.
10. Industry Associations :
Organisasi kontraktor dan konsultan
Organisasi design dan manajemen profesi
Construction Material, pemasok perlatan, dan product research
Organisasi serikat kerja
Koordinasi dan arbitrasi
11. Other Professional Services, jasa professional lainnya seperti : legal council, surety companies, CPA firms, financial institution, dan insurance agents.
12. Adjacent and public at large : merupakan masyakat yang tinggal disekitar dan terkena dampak dari proyek yang sedang dibangun dan juga organisasi kemasyarakatan (LSM).



Layanan yang mencakup kedalam jasa konstruksi :
Berdasarkan UU no. 18 tahun 1999
Perencanaan konstruksi, memberikan layanan jasa perencanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi.
Pelaksanaan konstruksi, memberikan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi mulai keseluruhan kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari penyiapan lahan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi.
Pengawasan konstruksi (termasuk manajemen konstruksi), memberikan layanan jasa pengawasan baik keseluruhan maupun sebagian pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sampai serah terima hasil pekerjaan kosntruksi.
Atau gabungan dari beberapa layanan
Undang-undang dan peraturan Jasa Konstruksi
UU 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran
PP dan Permen terkait UU Jasa Konstruksi
PP 18 Tahun tentang perangkat Daerah
UU no. 6 Tahun 2017 Arsitek
PerPres no 16/2018 tentangan Pengadaan barang/Jasa meliputi : Barang, Pekerjaan konstruksi, Jasa konstruksi dan lainnya.
Definis menurut UU no.2 tahun 2017 mengenai Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa Konstruksi.
Penyedia Jasa adalah pemberi layanan jasa konstruksi 
Sub-Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Jasa.
Sertifikat Badan Usaha adalah tanda bukti pengakuan terhadap klasifikasi & kualifikasi atas kemampuan badan usaha Jasa Konstruksi termasuk hasil penyetaraan kemampuan badan usaha Jasa Konstruksi asing. 

Undang-undang jasa konstruksi mengatur tentang
1. Tanggung jawab dan kewenangan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota
2. Usaha jasa Konstruksi mengatur mengenai struktur usaha, segmentasi pasar, persyaratan usaha, badan usaha dan usaha perseorangan asing
3. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi mengatur tentang pengikatan, pengelolaan dan perjanjian penyediaan bangunan.
4. Keamanan, keselamatan, Kesehatan dan keberlanjutan kosntruksi (K3)
5. Tenaga Kerja Konstruksi mengatur tentangan klasifikasi dan kualifikasi, pelatihan tenaga kerja, sertifikasi dan upah.
6. Pembinaan
7. Sistem informasi jasa konstruksi
8. Partisipasi masyarakat
9. Penyelengaraan sengketa
10. Sanksi administrative

Daur Hidup Proyek
Sebelum memasuki daur hidup proyek harus mengecek beberapa hal yaitu :
1. Sistem Tata Ruang 
2. Sistem infrastruktur (moda transportasi)
3. Masterplan
Daur Hidup Proyek (Project life Cycle)
1. Need (Kebutuhan) : kebutuhan karena sudah saatnya harus dikerjakan ada juga proyek yang dikerjakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
2. Project formulation process : pada proses dimana pemilik membuat tujuan dan penilaian dari berbagai aspek rencana investasi dari idea sebuah proyek untuk menentukan dampak dan kelayakan secara keseluruhan. Pada tahap ini menghasilkan project concept formulation
3. Planning Process : pada tahap ini dilaksanakan kelayakan studi dan cakupan proyek. Untuk menilai apakah proyek sudah bisa dijalankan atau tidak dengan membandingkan keuntungan proyek dibandingkan biaya Proyek (Benefit/Cost) harus > 1, apabila belum memenuhi proyek ditunda. Pada tahap ini menghasilkan project scope definition.
4. Engineering dan Design Process : Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan bentuk proyek yang akan dilaksanakan. Menghitung jumlah dana yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Selain itu juga menggambar dimensi proyek. Pada tahap ini juga dilakukan mengidentifkasi masalah yang akan terjadi dan cara menyelesaikannya (problem solution).
5. Construction Process dimana gambar rencana yang telah dibuat dilaksanakan. Proyek dibangun dengan menggunakan jasa kontraktor utama yang mungkin saja bekerja sama dengan subkontraktor (berdasarkan tingkat kesulitan kerja). Proses ini paling memakan biaya oleh karen itu harus dikontrol dan dikendalikan agar sesuai dengan gambar rencana. Pada proses konstruksi sangat dibatasi oleh mutu, biaya, material, keselamatan , waktu, regulasi, komunikasi, sumber daya manusia, dan batasan-batasan proyek. Pada tahap ini menghasilkan konstruksi yang diinginkan dan bisa digunakan.
6. Use Management Process, pada proses ini konstruksi yang telah diserah terimakan dioperasikan digunakan sesuai dengan rencana. Pada tahap ini juga dilakukan perawatan pada konstruksi.
7. Demolition, apabila konstruksi sudah mencapai umur rencana maka akan di pembongkaran atau penghancuran.

Estimasi Biaya dan Penawaran

1. Proses Pelelangan
(Prakualifikasi) adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu Iainnya dari penyedia barang/jasa yang dilakukan sebelum memasukkan penawaran.
Undangan Mengikuti Pelelangan
Mengambil Dokumen Pelelangan adalah seperangkat dokumen yang berisi informasi dan petunjuk tentang ketentuan atau peraturan dalam penyelenggaraan pelelangan supaya para pihak yang terkait saling mengetahui, memahami dan mematuhi pelaksanaan pelelangan dengan baik, serta mengetahui hak atau kewajiban dalam pelaksanaan kontrak.
- Petunjuk Penawaran
- Syarat Umum (dan Syarat Khusus) Kontrak
- Spesifikasi Teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun secara lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang dapat dibeli, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sedemikian sehingga dapat memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
- Gambar-gambar Konstruksi
Pemahaman akan gambar konstruksi sangat penting agar dapat membuat membuat metode yang tepat dan mempunyai pengaruh pada biaya penawaran pekerjaan.
- (Daftar Kuantitas Pekerjaan)
Mengikuti Penjelasan, pada tahap ini, seluruh peserta yang diundang diberi penjelasan secara terbuka tentang proyek yang ditenderkan, cara penilaian, serta persyaratan legal dan teknisnya. Untuk bisa masuk ke tahap berikutnya, perusahaan yang baru diundang harus bisa memenuhi syarat legalnya, antara lain kopi akte notaris, NPWP, laporan pajak, laporan keuangan 3 tahun terakhir, dan sebagainya.
Peninjauan Lapangan, siapkan peralatan-peralatan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Setelah itu buat sketsa dan data-data seperti denah lapangan, cek ketinggian dan lain-lain. Pada saat peninjauan lapangan sangat penting untuk melihat apakah gambar rencana sudah sesuai dengan kondisi dilapangan.
Menyusun Penawaran
Penyerahan Penawaran
Pembukaan Lelang
Penunjukan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
Pelaksanaan Pekerjaan
2. Peninjauan Lapangan
Persiapan alat2 utk peninjauan lapangan
Sketsa Lapangan dan Catatan:
- Sketsa Lapangan
- Cek Semua Denah Lapangan
- Cek Ketinggian
- Catatan Lapangan
- Informasi Tambahan
- Pengecekan Terakhir
3. Memahami Gambar-gambar Konstruksi
Membuat estimasi yang tepat
Pengukuran lapangan (setting out)
Pelaksanaan Konstruksi
4. Memahami Spesifikasi dan Syarat Umum Kontrak
Spesifikasi merupakan dokumen kontrak dibuat oleh konsultan yang terdiri atas : Gambar, Volume pekerjaan, spesifikasi persyaratan kontrak
Persyaratan Kontrak sebaiknya menggunakan kontrak standar agar dapat dipahami oleh kedua belah pihak, sudah melalui proses penyempurnaan, teruji secara hukum. Apabila mau dibuat baru akan lebih memakan waktu dan lebih mahal.
5. Kuantitas Pekerjaan
Kuantitas/volume pekerjaan berdasar estimasi owner/konsultan merupakan volume pekerjaan yang terdapat dalam daftar volume pelelangan (BoQ) sebagai dasar pembayaran kontraktor (digunakan dalam estimasi harga oleh konsultan)
Kuantitas pekerjaan berdasar estimasi kontraktor merupakan volume yang menggambarkan pekerjaan sesungguhnya yang harus diperhitungkan oleh kontraktor
Terdapat perbedaan besar antara volume pekerjaan dalam BoQ dengan voulme pekerjaan estimasi kontraktor
Pekerjaan general item: pembersihan lapangan, pemagaran, pekerjaan taman, pembersihan lapangan dll.
6. Estimasi Biaya terdiri dari
Biaya Langsung adalah semua biaya yang terkait dengan suatu kegiatan konstruksi yang spesifik yang dilaksanakan di lapangan seperti bahan, tenaga kerja, biaya transportasi.
Biaya Tak Langsung adalah biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan suatu kegiatan ptoyek yang spesifik tetapi diperlukan untuk penyelesaian proyek. Biaya BTL dapat ditutup dari beberapa proyek yang ditangani perushaan dalam satu tahun. Contoh biaya tidak langsung: biaya persiapan, biaya alokasi resiko, biaya-biaya perusahaan.
7. Harga Penawaran

STARTING and PLANNING CONSTRUCTION BUSINESS

Langkah-langkah untuk memulai perusahaan kontraktor berskala kecil :
Langkah I Rencana Bisnis
·         Tuliskan konsep awal dari badan usaha yang akan didirikan. Dokumen tertulis ini menyediakan peta jalan untuk memulai perusahaan Anda. Mulai membangun jejaring mulai teman serikat bisnis, rencana kontribusi, dan partisipasi setiap individu.
·         Sertakan visi, misi dan tujuan akhir dan uraikan metode yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan itu.
·         Sertakan bagian yang membahas aspek keuangan bisnis Anda (bank dan asuransi), klien yang Anda tuju, alat yang diperlukan, peralatan dan persediaan, serta rencana periklanan.
·         Cetak rencana bisnis anda pada kertas presentasi formal.
Langkah 2 Mendapatkan Pendanaan
·         Ajukan pinjaman untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk perusahaan baru Anda. Bawalah rencana bisnis formal Anda ke bankir.
·         Diskusikan alasan Anda memulai bisnis konstruksi, termasuk alasan yang menurut Anda akan berhasil. Bicara tentang opsi pinjaman Anda, termasuk suku bunga dan persyaratan.

Langkah 3 Izin dan Obligasi
·         Mengecek peraturan-peraturan pendukung yang mengatur perusahaan konstruksi kecil. Mereka dapat memberi tahu Anda apakah Anda memerlukan ikatan untuk menyediakan layanan konstruksi di sekitar Anda, cara mengajukan permohonan izin usaha, mendaftarkan nama bisnis Anda dan membayar biaya apa pun untuk lisensi dan sertifikasi.

·         Terapkan untuk nomor identifikasi bisnis melalui Layanan Pendapatan Internal (NPWP). Hubungi perusahaan obligasi untuk mengajukan permohonan obligasi. Sekalipun ruang lingkup pekerjaan yang Anda maksudkan atau pemerintah daerah Anda tidak memerlukan ini, terikat mungkin membuat pelanggan Anda merasa lebih nyaman untuk mempekerjakan Anda

Contoh Soal Probabilitas

1.    Konsultan keuangan memberikan sara berupa pilihan berikut:
a.    Saran yang di berikan jika menjadi konsultan
·         Menghitung berapa expected return yang di dapat dari berbagai kondisi ekonomi terhadap masing-masing jenis investasi
Contoh:

Berikut hasil rangkuman perhitungan kedua Investasi
Alternatif Investasi
Kondisi Ekonomi

Baik
Cukup
Buruk
expected value
Investasi A
110
85
-13
69.25
Investasi B
117.5
74.3
-17.5
66.47
Probabilitas
0.35
0.4
0.25


·         Hitung Resiko masing-masing investasi:
(Landasannya: terkadang memang terdapat investasi yang menjanjikan keuntungan sedikit lebih tinggi, namun ternyata jika resiko nya jauh lebih besar di selisih yang keuntungan yang di dapat. Sehingga harus mempertimbangkan tingkat resikonya juga)
(Catatan: Deviasi merupakan eror = Return-expected return
Rumus Std Deviasi =
b.    Besarnya return A yang menyebabkan tidak ada bedanya melakukan investasi di A dengan di B.
Pada kasus ini sudah dinyatakan pada soal bahwa yang menyesuaikan adalah nilai return dari A (kondisi Baik) agar expected returnnya sama dengan B.
Jadi agar expected return investasi A dan B sama, maka investasi A saat kondisi ekonomi baik di turunkan menjadi 102,06 Miliyar.

c.    Diketahui nilai return akan bertambah jika di lakukan penyelidikan sebesar 27 M (A), 22 M (B) kondisi baik, 8,5 dan 9,9 dalam kondisi cukup. Tapi biaya penyelidikan sebesar 2.25 M.

d.    Jika dana yang dilakukan untuk menambah return itu sebesar 2,25 milyar jadi kita tentukan dulu nilai return dari setiap investasi yang dilakukan akan bertambah sebesar 27 milyard dan 22 milyard secara total dan 8,5 milyard dan 9,9 milyard untuk kondisi ekonomi cukup.



Di dapat bahwa dengan melakukan penyelidikan di dapat expected returnnya lebih tinggi di banding tanpa penyelidikan yaitu untuk investasi A sebesar 80,4 M, dan B 76,44 M. Jadi disimpulkan bahwa tetap dilakukan penyelidikan, walaupun ada biayanya tetapi memberikan kepastian dan keakuran lebih pada investor dan tingkat resiko rugi dalam investasipun dapat di minimalisir.1.    Konsultan keuangan memberikan sara berupa pilihan berikut:
a.    Saran yang di berikan jika menjadi konsultan
·         Menghitung berapa expected return yang di dapat dari berbagai kondisi ekonomi terhadap masing-masing jenis investasi
Contoh:

Berikut hasil rangkuman perhitungan kedua Investasi
Alternatif Investasi
Kondisi Ekonomi

Baik
Cukup
Buruk
expected value
Investasi A
110
85
-13
69.25
Investasi B
117.5
74.3
-17.5
66.47
Probabilitas
0.35
0.4
0.25


·         Hitung Resiko masing-masing investasi:
(Landasannya: terkadang memang terdapat investasi yang menjanjikan keuntungan sedikit lebih tinggi, namun ternyata jika resiko nya jauh lebih besar di selisih yang keuntungan yang di dapat. Sehingga harus mempertimbangkan tingkat resikonya juga)
(Catatan: Deviasi merupakan eror = Return-expected return
Rumus Std Deviasi =
b.    Besarnya return A yang menyebabkan tidak ada bedanya melakukan investasi di A dengan di B.
Pada kasus ini sudah dinyatakan pada soal bahwa yang menyesuaikan adalah nilai return dari A (kondisi Baik) agar expected returnnya sama dengan B.
Jadi agar expected return investasi A dan B sama, maka investasi A saat kondisi ekonomi baik di turunkan menjadi 102,06 Miliyar.

c.    Diketahui nilai return akan bertambah jika di lakukan penyelidikan sebesar 27 M (A), 22 M (B) kondisi baik, 8,5 dan 9,9 dalam kondisi cukup. Tapi biaya penyelidikan sebesar 2.25 M.

d.    Jika dana yang dilakukan untuk menambah return itu sebesar 2,25 milyar jadi kita tentukan dulu nilai return dari setiap investasi yang dilakukan akan bertambah sebesar 27 milyard dan 22 milyard secara total dan 8,5 milyard dan 9,9 milyard untuk kondisi ekonomi cukup.


Di dapat bahwa dengan melakukan penyelidikan di dapat expected returnnya lebih tinggi di banding tanpa penyelidikan yaitu untuk investasi A sebesar 80,4 M, dan B 76,44 M. Jadi disimpulkan bahwa tetap dilakukan penyelidikan, walaupun ada biayanya tetapi memberikan kepastian dan keakuran lebih pada investor dan tingkat resiko rugi dalam investasipun dapat di minimalisir.