Tuesday 27 February 2018

Dilema Seorang Anak Perantau


Merantau... 
Kita berangkat dari defenisi merantau. Merantau adalah keadaan dimana kita berangkat meninggalkan kampung halaman demi sebuah tujuan. Tak semua orang sebenarnya senang merantau, tetapi bagaimana lagi, tuntutan hidup yang seperti itu. Kurangnya lapangan kerja di kampung halaman, tidak ada modal dan sulitnya membuka usaha disana, menjadi alasan dominan seseorang untuk merantau. Disisi lain ada juga yang merantau karena alasan pendidikan, setelah lulus pulang ke kampung juga malu karena belum menjadi apa-apa. 

Sebagian orang tua ada yang berpikir bahwa membiarkan anak merantau sama dengan sudah membuang seorang anak. Karena apa? karena ketika seorang anak telah merantau dan menemukan pasangan hidup disana, akan sulit bagi si anak menjumpai ibunya, karena biasanya anak sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga baru, paling banter ya pulang sekali atau 2 kali dalam setahun. Kadang-kadang tak seutuhnya salah di anak menjadikan kebersamaan ini berkurang, orang tua juga tidak mau diajak tinggal bersama dengan alasan lebih nyaman tinggal di kampung halaman. Lantas, bagaimana mestinya??. 

Disini menjadi pokok kedilemaan hidup bagi si anak. Di sisi lain ia harus memperjuangkan hidup, di sisi lain mengorbankan kebersamaan dengan kerabat keluarga. Ia kembali menjelaskan, di kampung halamannya ia tak dapat menjadi sesuatu, hanya hinaan tetangga, dan kaum kerabat dengan keadaan penganggurannya. 

Bahwa hidup harus memilih, bahwa hidup memang harus mengorbankan.

Aku tak tahu.

No comments:

Post a Comment